TribrataNewsPolriLampung-Kapolri Jenderal Listyo Sigit
Prabowo meminta seluruh jajarannya untuk terus melakukan evaluasi penyebab
meningkatnya angka harian Covid-19 di Indonesia, belakangan ini. Menurutnya,
hal itu perlu dijadikan perhatian untuk menyiapkan antisipasi dan strategi
dalam rangka penanganan dan pengendalian Pandemi Covid-19.
"Ini
menjadi perhatian kita semua walaupun di satu sisi, hal yang membedakan adalah
keterisian tempat tidur, angka kematian, yang apabila dibandingkan varian
Delta, maka angkanya saat ini masih berada jauh," kata Sigit saat memimpin
rapat Vicon ke seluruh jajaran di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/2/2022).
Meskipun
ada perbedaan angka BOR Rumah Sakit dan angka kematian, Sigit menegaskan saat
ini Indonesia belum dalam kondisi aman dari ancaman penyebaran Covid-19. Fakta
di lapangan, kata Sigit, tetap ada peningkatan terhadap angka kematian,
walaupun tingkat peningkatannya tidak seperti pada saat varian Delta.
Mantan
Kabareskrim Polri ini menuturkan, peningkatan angka Covid-19 harus dijadikan
evaluasi dan pemetaan apa yang menjadi penyebabnya. Apakah karena kedisiplinan
warga pakai masker berkurang atau interaksi sosial masyarakat yang tinggi tanpa
aturan protokol kesehatan (prokes).
"Tentunya
harus dikelola disesuaikan dengan SE Mendagri kemudian semua harus dilakukan
untuk menekan agar laju pertumbuhan Omicron bisa kita kendalikan," ujar
Sigit.
Mantan
Kapolda Banten ini pun membeberkan angka-angka Covid-19 yang terjadi di
Indonesia. Secara umum angka kesembuhan Indonesia saat ini sebesar 92 persen
atau di atas WHO yaitu 75 persen. Kemudian angka kematian di bawah standar WHO.
Untuk
positivity rate, Indonesia berada di angka 16,5 persen atau di atas standar WHO
yaitu 5 persen. Tingkat keterisian rumah sakit sebesar 31 persen atau di bawah
standar WHO yaitu 60 persen. Keterisian isoter di wilayah DKI Jakarta secara
umum berada di rata-rata 28,93 persen.
"Rekan-rekan
terkait angka tersebut kita lakukan rapat terbatas evaluasi PPKM. Pak Presiden
memberikan perhatian khusus. Beliau ingin ada peningkatan terkait akselerasi
vaksinasi yang sudah kita laksanakan dalam waktu 1-2 minggu ke depan,"
jelas Sigit.
Akselerasi
vaksinasi, kata Sigit, penting dilakukan untuk menghadapi berbagai event baik
nasional maupun internasional yang akan digelar. Beberapa agenda diantaranya
adalah, perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika, NTB hingga rangkaian acara
Presidensi G20 di Bali.
"Ini
pertaruhan kita apakah ini bisa berjalan dengan baik atau justru dikurangi atau
ditunda kegiatannya karena laju pertumbuhan Covid-19 yang tak bisa kita
kendalikan," tutur Sigit.
Dalam
kesempatan ini, mantan Kadiv Propam Polri ini menyampaikan terima kasih kepada
jajarannya yang telah melaksanakan akselerasi vaksinasi. Tercatat dalam waktu
satu minggu kemarin, angka vaksinasi nasional rata-rata berada di angka
1.177.497.
Ia
pun meminta jajaran untuk mempertahankan bahkan meningkatkan capaian angka
vaksinasi dalam waktu beberapa minggu ke depan.
Disisi
lain, Sigit menuturkan, terkait dengan pendisiplinan warga dalam penggunaan
masker sudah mulai menurun. Padahal, kata Sigit, penggunaan masker adalah salah
satu upaya untuk melindungi diri dan orang lain agar tak terpapar Covid-19,
disamping vaksinasi.
Untuk
itu, ia meminta jajaranya di wilayah untuk berkoordinasi dengan Satgas Covid-19
setempat untuk terus menyosialisasikan protokol kesehatan, khususnya penggunaan
masker.
"Kunjungan
saya kemarin banyak sekali masyarakat yang tidak pakai masker. Untuk itu perlu
kegiatan atau langkah-langkah sosialisasi prokes dan penggunaan masker,"
tutup Sigit.