Belakangan Ini Viral, Ini Ternyata Sederet Fakta Oatmilk yang Tersembunyi

28/11/2023 08:11:00 WIB 1.827

https://tribratanews.lampung.polri.go.id.      Jakarta. Popularitas oatmilk terus meningkat. Banyak pegiat diet sehat yang semakin gencar mencari alternatif asupan makanan untuk menghindari produk-produk tinggi lemak hewani.

Salah satunya oatmilk yang kini banyak dikonsumsi baik secara murni maupun dicampur dalam segelas es kopi susu. Di rak-rak supermarket susu gandum bisa banyak ditemukan jenis, merek, dan varian rasanya.

Jauh sebelum viral, susu ini telah hadir dan dikonsumsi oleh banyak orang. Ada beberapa fakta menarik yang tersembunyi dibalik kemasan susu yang sedang digandrungi para pegiat kesehatan.

Dilansir dari Mashed, Selasa (28/11/23), berikut sederet fakta menarik oatmilk bagi kesehatan tubuh, antara lain:

1. Sudah ada sejak lama

Situs Time menyebutkan bahwa susu gandum sebenarnya sudah diproduksi dan dipasarkan sejak lebih dari tiga dekade. Rickard Oste adalah peneliti dari Lund University di Swedia yang telah memproduksi susu gandumnya.

Oste memulai eksperimen dan produksi produk susu gandumnya sejak 1990an dalam upaya menemukan susu alternatif untuk penderita intoleran laktosa. Oste menggunakan gandum karena tanaman tersebut tumbuh subur di Swedia.

Sejak saat itu Oset mulai memperbanyak produksi susu gandumnya dan memasarkan pada penggemar susu di Swedia. Baru pada 1996 produk buatan Oste diekspor dan populer di benua Amerika.

2. Mengalahkan popularitas susu almond

Kehadiran susu gandum ini dengan cepat mengganggu popularitas susu non-dairy yang lain. Saat mulai viral dan banyak diburu pelanggan supermarket, susu almond yang sebelumnya lebih populer mengalami penurunan penjualan.

Padahal sebelumnya susu almond berada pada popularitas paling atas bahkan mengalahkan susu kedelai. Pada 2017 Bloomberg Businessweek melaporkan penjualan susu gandum hanya sebesar Rp 68 miliar.

Tetapi 3 tahun setelahnya susu non-dairy ini mengalami peningkatan pesat hingga Rp 452 miliar. Liz Specht selaku Associate Director dari The Guardian mengatakan ada peluang perkembangan yang lebih besar lagi untuk industri susu gandum.

3. Mudah dibuat sendiri

Susu gandum dibanderol dengan harga yang tinggi di supermarket. Perbedaan antara satu merek susu gandum dengan merek lainnya bahkan memiliki harga yang tidak terlalu jauh atau sekadar beda tipis saja.

Susu gandum sebenarnya dapat dibuat sendiri dengan mudah di rumah. Ketika membuatnya sendiri tingkat kekentalan susu gandum bisa disesuaikan dengan keinginan konsumennya.

Untuk membuat susu gandum kamu hanya membutuhkan gandum, air, blender, dan penyaring yang sangat halus. Caranya cukup giling gandum, rendam selama semalaman, blender hingga halus dan kental, kemudian saring untuk memisahkan ampasnya.

4. Kadar protein lebih rendah

Walaupun dinilai lebih sehat tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa susu gandum berasal dari biji-bijian. Tidak ada protein maupun lemak hewani yang terkandung di dalam susu gandum.

Menurut Buzzfeed News, rata-rata penyajian susu sapi memiliki sekitar 8 gram protein dengan tambahan 9 jenis asam amino esensial. Sedangkan untuk 128 gram susu gandum hanya memiliki 3 gram protein dan tidak mengandung asam amino sama sekali.

Menurut tambahan informasi dari ahli gizi, susu kedelai justru lebih bisa dibandingkan dengan susu sapi. Susu kedelai menjadi susu non-dairy yang memiliki kandungan protein sekaligus asam amino.

5. Tinggi kalori

Susu gandum ternyata tidak sesehat yang banyak dipikirkan orang lain. Jika dibandingkan dengan susu nabati lainnya, susu gandum memiliki kadar kalori tertinggi.

Buzzfeed melaporkan penyajian 128 gram susu gandum mengandung hingga 120 kalori. Jumlah ini mencapai 4 kali lebih banyak daripada rata-rata kadungan kalori yang ada dalam 128 gram susu almond.

Tetapi jika dibandingkan dengan susu sapi, susu gandum terbukti lebih rendah kalori. Perbandingannya dalam 128 gram susu sapi memiliki 150 kalori dan 128 gram susu gandum memiliki 120 kaloi. Maka perbedaan keduanya dikatakan bukan perbandingan yang jauh berbeda antara satu sama lain

Sumber :
https://Tribratanews.polri.go.id

Share this post