BMKG Klarifikasi Soal Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu

19/08/2024 17:40:00 WIB 1.418

tribratanews.lampung.polri.go.id. Jakarta, CNN Indonesia -- Mengklarifikasi soal ancaman gempa dari zona megathrust, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut itu bukan berarti gempa mau terjadi dalam waktu dekat.
 

"Munculnya kembali pembahasan potensi gempa di zona megathrust saat ini bukanlah bentuk peringatan dini (warning) yang seolah-olah dalam waktu dekat akan segera terjadi gempa besar. Tidak demikian," cetus Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dalam unggahannya di X, Kamis (15/8).

Zona megathrust merupakan pertemuan antar-lempeng tektonik Bumi di zona subduksi, yakni titik di mana satu lempeng meluncur ke bawah lempeng lain, yang biasanya ada di lautan. Bahayanya adalah gempa besar dan tsunami raksasa

Dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/8), Daryono, saat menganalisis gempa besar di Megathrust Nankai Jepang dengan Magnitudo 7,1, turut menyinggung potensi pecahnya megathrust di Indonesia.

Ia menggarisbawahi dua zona megathrust yang sudah lama sekali tak gempa alias punya seismic gap, yakni Megathrust Selat Sunda (M 8,7) dan Megathrust Mentawai-Suberut (M8,9).

"Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata 'tinggal menunggu waktu' karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar," ucap Daryono saat itu.

Usai keterangan pers itu, heboh pemberitaan soal ancaman megathrust.

"'Tinggal menunggu waktu' bukan berarti segera akan terjadi dalam waktu dekat," lanjut Daryono, mengklarifikasi kegaduhan tersebut, dalam unggahan di X.

Pasalnya, kata dia, belum ada teknologi yang bisa memprediksi gempa. Pihaknya cuma mewaspadai dua segmen megathrust di atas yang belum juga melepaskan gempanya.

"Karena kejadian gempa memang belum dapat diprediksi, sehingga kami pun tidak tau kapan akan terjadi. Kami katakan 'menunggu waktu' hal itu karena segmen-segmen sumber gempa di sekitarnya sudah release (tinggal segmen tersebut yang belum lepas)," urai Daryono.

Dalam keterangan pers sebelumnya, dia juga menekankan soal misi "memitigasi bencana gempabumi dan tsunami dapat berhasil."

"Dengan dapat menekan sekecil mungkin risiko dampak bencana yang mungkin terjadi, bahkan hingga dapat menciptakan zero victim," tandasnya.

Sumber CNN INDONESIA

Share this post