https://tribratanews.lampung.polri.go.id. Lampung – Lampung merupakan salah satu daerah yang di dalamnya terdapat berbagai suku dan budaya, dimana suku asli daerah asal Lampung yaitu Suku Lampung. Pada masa akhir abad XIV, Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit pengaruhnya di Lampung telah berkurang maka timbullah kelompok baru yang merasa kuat dan mampu untuk memimpin (Primus Interparis) yang mana nama kelompok tersebut berasal dari Sekala Beragh.
Keratuan Balaw didirikan oleh Radin Kunyaian (munyaian) putra dari Radin Saka keturunan Sriwijaya (Sri Bala Putra) dengan putri bungsu Ratu Liba Haji yang berasal dari Keratuan Pugung. Sedangkan, Radin Kunyaian Putri Kuning Rang Ranau Putri dari Sangun Kuning Rang Ranau Berdarah Puyung Kuning (cina) dengan Ratu Putri Dewi beraliran darah Keturunan Pugung, pada masa itu pusat keratuan berada dekat muara Way Balaw, Krui, Pesisir Barat.
Terdapat 4 ratu di Lampung yang mana keempat ratu tersebut mempunyai karakteristik pengembangan dan sejarahnya masing-masing, seperti :
• Keratuan Balaw
• Keratuan Pugung
• Keratuan Pemanggilan
• Keratuan Puncak
Pada abad XIV putra Radin Kunyaian / Munyaian yakni Ratu Sai Ngaji Saka memindahkan (Tegak Uloh) pusat Keratuan Balaw dari Krui dekat Muara Way Balaw Teluk Lampung, yang letaknya kurang lebih 2 km dari Tiyung Kedamaian Tanjung Karang Bandar Lampung. Pada tanggal 8-10 September 2005 bertempat di rumah Jajar Intan Kedamaian diadakanlah pameran benda-benda peninggalan Keratuan Balaw. Benda yang dipamerkan seperti kulintang (Tala Balak dan Tala Lunik) sepasang pedang, tombak, baju besi, bejana milik ahli waris H.Abdul Rom St.Ratu Sebuai, meriam buatan portugis, keris, tombak, dan pakaian adat milik ahli waris Ratu Menangsi yang disimpan ahli warisnya yaitu keluarga dari Drs. Sofyan Sauri Gelar Dalom Ratu Menangsi Biting Kalianda, Lampung Selatan dan benda pusaka lain berupa tombak milik St.Pukuk dari Rulung Balaw menetap di Natar. Untuk rumah Jajar Intan Kedamaian berlokasi di Jalan Putri Balau No.30 Kedamaian Bandar Lampung