Catat, Ini Sederet Penyebab Mata Merah pada Buah Hati

30/07/2024 17:40:00 WIB 1.626

tribratanews.lampung.polri.go.id. Jakarta. Mata merah merupakan kondisi ketika warna bagian putih mata tampak berubah menjadi merah muda atau bahkan merah terang. Umumnya, mata merah pada anak diiringi rasa perih, gatal, sensasi mengganjal di mata, atau mata berair.

Penyebab sakit mata yang menyebabkan mata merah pada anak bisa bermacam-macam. Jika penyebabnya adalah infeksi, mata merah pada anak bisa saja menular ke orang di sekitarnya. Oleh karena itu, kondisi ini perlu segera diatasi.

Dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (27/7/24), berikut sederet penyebab mata merah pada anak yang perlu Bunda dan Ayah ketahui, antara lain:

1. Konjungtivitis

Penyebab mata merah pada anak yang paling umum adalah konjungtivitis, yakni peradangan pada selaput atau bagian dalam kelopak mata (konjungtiva). Selain menyebabkan mata merah pada anak, penyakit ini juga bisa membuat mata jadi berair, gatal, perih, dan bengkak.

Penyebab konjungtivitis bisa bermacam-macam, mulai dari alergi, infeksi, hingga iritasi pada mata. Penting untuk diingat, mata merah pada anak yang disebabkan oleh iritasi atau alergi tidak menular ke orang lain. Namun, jika mata merah disebabkan oleh infeksi, kondisi ini bisa mudah menular dengan cepat.

2. Infeksi mata

Salah satu penyebab mata merah pada anak yang cukup umum terjadi adalah infeksi mata, biasanya karena virus atau bakteri, termasuk infeksi virus yang menyebabkan pilek.

Kuman penyebab mata merah pada anak bisa masuk ke mata anak melalui debu, permukaan mainan yang kotor, kebiasaan sering mengucek mata dengan tangan yang kotor, atau penggunaan handuk yang bergantian dengan orang lain.

Mata merah pada anak akibat infeksi virus biasanya akan menimbulkan gejala berupa mata berair, gatal, dan perih. Sementara itu, mata merah akibat infeksi bakteri cenderung menyebabkan mata anak gatal, perih, mengeluarkan cairan berwarna kekuningan, dan belekan.

3. Alergi

Alergi juga bisa menyebabkan mata merah. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh anak bereaksi secara berlebihan terhadap benda yang masuk ke dalam mata atau tubuh anak, seperti makanan, debu, bulu hewan, atau bahkan obat mata.

Tak hanya menyebabkan mata anak menjadi merah, alergi juga bisa membuat mata terasa gatal, bengkak, berair, dan mudah silau. Rasa gatal pada mata yang muncul akibat alergi bisa terasa cukup parah sehingga membuat anak sering mengucek mata.

Adapun itu, anak sebaiknya diimbau untuk tidak mengucek matanya karena hal ini bisa membuat mata makin iritasi dan terinfeksi.

4. Mata kering

Mata yang kering bisa berujung pada mata merah, sakit, berair, dan penglihatan kabur.  Kondisi ini biasanya terjadi saat anak berada di lingkungan yang terlalu kering, seperti ruangan ber-AC,. Mata juga lebih mudah kering saat anak berada di lingkungan berangin kencang, misalnya pantai.

Tak hanya itu, melihat komputer atau ponsel terlalu lama juga bisa menyebabkan mata kering dan merah.

5. Iritasi

Mata merah pada anak juga bisa disebabkan oleh iritasi, misalnya karena anak menyentuh mata dengan tangan yang belum dibersihkan.

Tak hanya itu, iritasi juga bisa terjadi saat partikel-partikel lain, seperti debu, pasir, maupun asap, masuk ke mata. Penggunaan softlens yang kurang tepat juga bisa menyebabkan mata anak jadi merah.

6. Paparan zat kimia

Paparan zat kimia atau trauma kimia pada mata anak bisa terjadi ketika mata kemasukan zat kimia keras secara tidak sengaja atau ketika anak bermain dengan produk tersebut.

Oleh karena itu, hampir semua label produk berbahan kimia, misalnya cairan pemutih pakaian atau pembersih toilet, mencantumkan imbauan “jauhkan dari jangkauan anak-anak”.

Ketika mata anak kemasukan zat kimia yang bersifat iritatif, matanya akan menjadi merah, nyeri, bengkak, dan terasa silau. Jika sudah parah, terkadang trauma kimia pada mata juga bisa membuat penglihatan anak terganggu.

7. Blefaritis

Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata yang membuat mata jadi merah, bengkak, dan terasa nyeri. Kondisi ini biasanya terjadi karena iritasi, alergi, atau infeksi bakteri.

Terkadang, blefaritis juga bisa tampak mirip dengan bintitan. Hanya saja bintitan biasanya tidak menimbulkan nyeri, sedangkan blefaritis bisa terasa sangat sakit.

Sumber https://Tribratanews.polri.go.id

Share this post