https://tribratanews.lampung.polri.go.id
PMJ NEWS - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan beberapa lembaga terkait agar Pemilu 2023 bisa berjalan damai.
Hadir langsung di acara penandatangan ini Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.
"Ini sebagai bentuk bahwa penyelenggaraan pemilu melibatkan banyak pihak. KPU punya kesadaran bahwa tidak mungkin KPU secara sendirian mengerjakan pemilu ini," ungkap Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jumat (15/9/2023).
Lebih lanjut Hasyim menyebut alasan menggandeng Kemenpora, Kemenag, hingga PPATK dikarenakan besarnya para pemilih dari kalangan generasi muda.
"Kita ketahui pemilih kategori pemuda itu luar biasa besar, tersebar di berbagai organisasi kepemudaan, organisasi kemahasiswaan, dan tentu kita ingin mengambil spirit sportivitas yang dapat berkontribusi dalam kompetisi dalam kepemiluan," tuturnya.
Selain itu, persoalan dana kampanye juga menjadi hal yang disoroti oleh KPK. Karenanya, Hasyim menjelaskan PPATK nantinya akan berperan dalam mengawasi pelaporan dana kampanye peserta pemilu.
"Ada kewajiban bagi para peserta pemilu untuk melaporkan dana kampanye. Nah, untuk itu disiapkan ada rekening khusus dana kampanye. Modelnya bank-able atau transfer-able melalui bank dan ada lembaga yang khusus menangani yaitu PPATK,: terangnya.
Sementara untuk keterlibatan Kemenag, lanjut Hasyim, dalam pemilu nantinya akan berkaitan dengan kegiatan sosialisasi. Pihaknya akan menggandeng lembaga pendidikan dari Kemenag untuk melakukan sosialisasi pemilu hingga ke daerah.
"Kemenag ini di satu sisi mengurusi lembaga pendidikan, baik yang formal mulai dari tingkat SD sampai perguruan tinggi terutama untuk lembaga pendidikan yang di situ di dalamnya ada peserta didik siswa atau mahasiswa yang masuk kategori pemilih," tukasnya.
Sumber :
PMJ NEWS