https://tribratanews.lampung.polri.go.id. Idul Adha 1445 H jatuh pada Senin, 17 Juni 2024. Pada hari yang penuh berkah ini, umat Muslim diperintahkan untuk menyembelih hewan Qurban. Tindakan ini bukan hanya sekadar ritual tahunan, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang penuh makna. Mengapa Qurban begitu istimewa?
Pertama, Qurban adalah wujud ketaatan kepada perintah Allah SWT. Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam” (QS. Al-An’am: 162).
Dalam melakukan Qurban, umat Muslim meneguhkan kesetiaan mereka kepada Sang Pencipta. Perintah yang secara spesifik menunjuk Qurban terdapat dalam QS. Al-Kautsar ayat 2: “Maka salatlah engkau karena Tuhanmu dan berQurbanlah.”
Dalam QS. Al-Hjj ayat 34: “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (Qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya.”
Selain itu, Qurban juga merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama. Dalam berbagi daging Qurban kepada yang membutuhkan, kita menghidupkan nilai-nilai solidaritas dan keadilan sosial.
Rasulullah saw bersabda:
“Bebaskanlah tahanan, berilah makan orang yang lapar, dan jenguklah orang sakit.”(HR. Bukhari).
Dengan berQurban, kita tidak hanya memenuhi kebutuhan primer mereka, tetapi juga memberikan mereka rasa dihargai dan diingat. Rasulullah saw juga memberikan peringatan kepada mereka yang mampu namun enggan berQurban:
“Barangsiapa mempunyai keluasan rezeki (mampu berQurban) tetapi ia tidak mau berQurban, maka janganlah ia mendekati tempat kami beribadah.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Dalam hadis lain dari sahabat Zaid bin Arqam:
“Aku atau mereka bertanya: Hai Rasulullah, apakah Qurban itu? Nabi saw menjawab: Itulah suatu sunah ayahmu Ibrahim. Mereka bertanya (lagi): Apakah yang kita peroleh dari Qurban itu? Rasulullah Saw menjawab: Di tiap-tiap bulu kita mendapat suatu kebajikan.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Dalam esensi, Qurban adalah panggilan untuk bersatu dalam ketaatan kepada Allah dan membantu sesama manusia.
Dengan mengikuti landasan perintah Qurban dalam Al-Quran dan hadis, kita tidak hanya menunaikan kewajiban agama, tetapi juga mengukir jejak kebaikan yang abadi dalam sejarah umat manusia.
Mari berQurban dengan penuh keikhlasan dan harapan, untuk meraih rida Allah SWT serta menebarkan kebaikan di sekitar kita.
Artikel ini sudah terbit di Majelistabligh