https://tribratanews.lampung.polri.go.id/vendor/bin/
Dear Pemudik, Polda Lampung Petakan 9 Titik Rawan Bencana Banjir hingga Longsor
30/03/2024 09:20:00 Views : 1431

https://tribratanews.lampung.polri.go.id. Bandar Lampung - Polda Lampung memetakan sebanyak 9 titik rawan bencana jalur mudik Lebaran 2024 di wilayah Provinsi Lampung. Potensi bencana meliputi banjir hingga longsor.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah Astutik mengatakan, titik rawan bencana ini hasil pemetaan rencana Operasi Ketupat Krakatau 2024 yang nanti akan dilakukan langkah-langkah mitigasi.

"Hasil pemetaan kami ada 9 titik rawan bencana tersebar di 6 kabupaten/kota, titik terbanyak ada di Kabupaten Lampung Timur sebanyak 4 lokasi rawan banjir dan longsor," ujarnya, Jumat (29/3/2024).

Dijabarkan, sebaran titik rawan bencana pada arus mudik Lebaran tahun ini meliputi Kota Bandar Lampung 1 titik di Koala, Kecamatan Telukbetung Selatan (banjir) ; Lampung Selatan 1 titik di Pasir Putih, Kecamatan Katibung dan Sragi (banjir).

Kemudian Kabupaten Tanggamus 1 titik di Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka (banjir dan longsor), serta Pesisir Barat 1 titik di Pekon Biha (banjir).

Lalu Kabupaten Lampung Barat 4 titik meliputi Pekon Biha (banjir dan longsor), Pekon Kubu Prahu (banjir dan longsor), Jalur Liwa - Krui (longsor), Pekon Way Semangka dan Pekon Batu Kebayan (longsor); dan Way Kanan 1 titik di Desa Kiling serta Desa Sri Menanti (banjir).

"Kami minta pemudik bisa lebih waspada dan berhati-hati saat melintasi lokasi, serta dapat memperhatikan rambu-rambu lalu lintas yang terpasang," ingatnya.

Sebagai upaya mitigasi, Umi menyampaikan, Polda Lampung dan Polres/Polresta jajaran akan menempatkan sejumlah personel berjaga pada titik-titik rawan bencana tersebut.

Harapannya, bila terjadi sesuatu dapat segera dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait lainnya. Kemudian personel Satlantas masing-masing sudah menyiapkan jalur-jalur alternatif untuk rekayasa lalu lintas, bila nantinya dibutuhkan pada kondisi-kondisi bencana tertentu.

"Kita siapkan titik jalur alternatif sebagai langkah antisipasi dini, kami juga terus berkoordinasi dengan BMKG untuk monitoring cuaca berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi," tutup Kabid Humas.


-->