Harimau Muncul di Jalinbar Usai 4-6 Tahun, Polhut Imbauan Warga Waspada!

12/02/2024 18:44:00 WIB 1.375

https://tribratanews.lampung.polri.go.id.    Pesisir Barat - Polhut Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BTNBBS) mengidentifikasi kemunculan seekor harimau Sumatera di sekitar Tanjakan Mayit, Jalan Lintas Barat (Jalinbar), Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat.

Kasat Polhut BTNBBS, Agus Hartono mengatakan, penampakan satwa pemilik nama latin Panthera Tigris Sumatrae direkam kamera ponsel warga melintasi lokasi setempat diduga masih berusia muda sekitar 4-6 tahun.

"Kemungkinan umurnya masih muda sekitar 4 sampai 6 tahun, jadi kalah bersaing mencari mangsa dengan harimau penguasa dalam hutan usianya lebih tua," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (12/2/2024).

Kata Agus, sosok harimau dimaksud diduga juga pernah menampakkan diri di sekitar pemukiman warga berada di Pekon Sumberrejo, Kecamatan Bangkunat, Pesisir Barat memangsa ayam ternak beberapa waktu lalu.

Seiring dengan dugaan indentifikasi tersebut, ia menambahkan populasi harimau sumatera di hutan TNBBS setempat kini masih berjumlah puluhan ekor.

"Dari perkiraan kami, pada hutan berada di sebelah kiri (Jalinbar) kalau dari arah Tanggamus populasinya masih 40 ekor, lalu pada bagian hutan sebelah kanan kurang lebih 30 hingga 40 ekor harimau sumatera," terangnya.

Disinggung ihwal kemunculan harimau dikarenakan kerusakan habitat ditengarai kekurangan pasokan makanan, Agus menyebut, jumlah binatang atau hewan buruan mangsa harimau dalam hutan setempat masih banyak tersedia.

Namun akibat pelaku aktifitas perburuan hewan dalam kawasan TNBBS tersebut oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab, itu mengakibatkan terganggunya ekosistem makaman satwa lindung di kawasan TNBBS. 

"Masyarakat jangan melakukan perburuan dalam kawasan, apalagi babi hutan merupakan salah satu makanan harimau. Apapun itu hewan yang diburu sangat dilarang, karena bisa mengganggu aktifitas ekosistem satwa dalam hutan kawasan," tegasnya.

Menyikapi kemunculan harimau via rekaman video sempat tersebar luas itu, Agus menambahkan, pihaknya bersama organisasi konservasi Wildlife Conservation Society (WCS) masih akan melakukan pemantauan lokasi hutan tempat harimau tersebut menampakkan diri.

Lebih lanjut pihaknya mengimbau agar warga tinggal di pinggir kawasan hutan TNBBS, untuk memperkuat kandang ternak dan menambahkan penerangan cukup. 

"Kami imbauan semua masyarakat sekitar bisa lebih berhati-hati, kurangi atau hindari beraktivitas saat malam hari," akhirnya.

Share this post