tribratanews.lampung.polri.go.id. Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) angkat suara perihal skema pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, khususnya jenis Pertalite (RON 90) agar lebih tepat sasaran kepada masyarakat yang memang membutuhkan.
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah melakukan uji coba pembelian BBM jenis Pertalite menggunakan sistem QR code. Sistem tersebut, kata Fadjar, dinilai sukses setelah sebelumnya dilakukan pada skema pembelian BBM bersubsidi jenis Solar Subsidi.
"Jadi untuk Pertalite kan kita mengikuti kesuksesan Solar. Solar kan sudah full 100% pakai QR dan itu juga terbukti efektif untuk menjaga kuota BBM subsidi," beber Fadjar saat ditanya perihal penerapan skema pembelian Pertalite oleh masyarakat menggunakan QR code, ditemui di Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Fadjar mengatakan, uji coba pembelian Pertalite menggunakan QR code yang sudah dilakukan di beberapa kota/kabupaten di Indonesia mendapatkan respons positif dari masyarakat. Menurutnya, ke depannya jumlah konsumen yang mendaftarkan di aplikasi atau situs Subsidi Tepat MyPertamina juga akan semakin bertambah.
"Dan nanti kita akan dorong terus, akan banyak lagi kota-kota lain yang mengikuti pendataan berupa QR Code ini," tambahnya.
Untuk penerapan uji coba pembelian Pertalite di Jakarta menggunakan QR code, lanjut Fadjar, pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah. Pasalnya, Pertamina sendiri merupakan badan usaha yang ditugaskan pemerintah untuk menyalurkan BBM bersubsidi di Indonesia.
"Jadi sementara ini memang sudah tugas kami untuk kita diberi amanah untuk mendistribusikan BBM subsidi, tapi kita juga diminta untuk menjaga kuota itu. Jadi dengan cara-cara seperti inilah kita bisa jaga BBM subsidi," terang Fadjar.
Asal tahu saja, PT Pertamina Patra Niaga sebagai anak usaha PT Pertamina (Persero) memperluas wilayah pendataan QR Code untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) yakni Pertalite khusus untuk roda 4 secara bertahap di berbagai wilayah di Indonesia.
Pertamina Patra Niaga sebelumnya sudah menerapkan pendataan QR Code di 41 Kota/Kabupaten sejak Juli 2023.
Adapun perluasan pendataan tahap 1 dimulai pertengahan Juli meliputi wilayah Jawa Madura Bali (Jamali) dan beberapa wilayah non Jamali yaitu Maluku, NTT, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, langkah pendataan pengguna BBM Pertalite ini diambil sebagai upaya perusahaan untuk mencatat transaksi BBM penugasan secara lebih baik dan transparan, mengingat adanya anggaran kompensasi yang diberikan Pemerintah untuk produk Pertalite.
"Perluasan wilayah ini dilakukan secara bertahap mulai di 190 kota/kabupaten wilayah Jamali dan sebagian Non Jamali, kemudian untuk provinsi lainnya atau sebanyak 283 kota/kabupaten lainnya akan menyusul di tahap berikutnya. Bagi kendaraan roda empat yang belum memiliki QR Code juga tetap akan dilayani, dan akan diarahkan untuk mendaftar di website Subsidi Tepat," terang Heppy, dikutip Selasa (23/7/2024).
Heppy menjelaskan bahwa ini adalah pendataan bukan pembatasan dan diharapkan dapat membantu pemerintah mengetahui pengguna subsidi BBM dan diharapkan dapat meminimalisir indikasi kecurangan atau penyalahgunaan BBM subsidi di lapangan.
Hingga awal Juli 2024, tercatat lebih dari 4,6 juta pengguna Pertalite sudah mendaftar QR Code.
Sumber CNBC INDONESIA