Kapolda Lampung Buka Pelatihan Keterampilan Disaster Victim Identification (DVI) Polda Lampung tahun 2022

08/08/2022 19:48:00 WIB 66

Tribratanews.lampung.polri.go.id - Polda Lampung :

BANDAR LAMPUNG - Kapolda Lampung Irjen Pol Dr. Akhmad Wiyagus, S.I.K., M.Si., M.M., membuka kegiatan pelatihan, sosialisasi dan simulasi Disaster Victim Identification (DVI), Senin (8/8/2022).

Kegiatan pelatihan yang diadakan di hotel Bukit randu Bandar Lampung tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam penanganan suatu musibah bencana alam.

Peserta pelatihan terdiri dari personel Polda Lampung, TNI, BPBD, Basarnas dan instansi terkait lainnya, serta dihadiri oleh sejumlah pejabat utama Polda Lampung

Dalam sambutannya, Kapolda Lampung menyebut bahwa situasi cepat berubah isu pemanasan global sangat sensitif dan menjadi perhatian dunia. Pemanasan global mengakibatkan cuaca berubah, bencana alam, permukaan laut naik, situasi ini akan membutuhkan penanganan serius.

Tentunya lat DVI ini berguna sekali salah satunya dalam bencana alam, kita bisa untuk jadikan identifikasi. Tidak menutup kemungkinan yang terjadi di negara lain terjadi pula di negara kita

"Tidak menutup kemungkinan yang terjadi di negara lain terjadi pula di negara kita. Saya harap pelatihan ini tidak hanya jadi pelatihan saja Saya harap terus berkesinambungan antar steckholder lainnya dalam penanganan identifikasi bencana alam".

Sedangkan bencana di Provinsi  Lampung sendiri katanya, sampai saat ini diprediksi sebagai wilayah yang rawan akan potensi ancaman bencana berupa gempa, tsunami, tanah longsor, gunung meletus dan bencana lainnya.

Jenderal bintang dua tersebut menerangkan, DVI atau Disaster Victim Identification adalah suatu prosedur untuk mengidentifikasi korban meninggal dunia akibat bencana, yang dapat dipertanggungjawabkan secara sah oleh hukum dan ilmiah serta mengacu pada Interpol DVI Guideline.

"DVI diperlukan untuk proses identifikasi dari jenazah guna kepentingan penyidikan, menegakkan ham, dan legalitas dari jenazah itu sendiri," ujarnya.

DVI tidak bisa bekerja sendiri, harus melibatkan stakeholder terkait seperti BPDP, Basarnas, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Rumah Sakit Pusat maupun daerah serta instansi terkait lainnya dan melibatkan disiplin ilmu yang komplit untuk proses identifikasi tersebut.

"Saya berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar sesuai yang kita harapkan bersama, dengan harapan bahwa dari kegiatan ini seluruh stakeholder kebencanaan dapat mengerti dan memahami seluruh rangkaian proses identifikasi yang dilaksanakan oleh tim DVI mulai dari tahap awal sampai tahap akhir dinyatakannya korban telah teridentifikasi, dapat bekerjasama dan berkoordinasi dengan baik, sehingga proses identifikasi dapat berjalan dengan baik dan lancar," Ujarnya.

in Hukum

Share this post