tribratanews.lampung.polri.go.id Lampung Selatan. TribrataNews, - Polsek Sidomulyo bersama masyarakat Desa Sidowaluyo melaksanakan program ketahanan pangan melalui kegiatan pemusnahan hama tikus. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Asta Cita Presiden Republik Indonesia yang berlangsung pada Rabu, 15 Januari 2025, pukul 09.00 WIB di persawahan Dusun 06 Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan.
Bripka Rohman Efendi, sebagai Bhabinkamtibmas Desa Sidowaluyo turut hadir dalam kegiatan ini, Haroni (Kepala Desa Sidowaluyo), Slamet (Ketua Gapoktan Dadi Sari), Iswadi (Kepala Dusun 06), dan Sri Ekowati, SP (PPL Desa Sidowaluyo), serta warga desa setempat. Gropyokan dilakukan untuk memusnahkan hama tikus di lahan persawahan sebagai solusi alternatif yang lebih aman dibandingkan penggunaan kawat listrik.
Pemusnahan hama tikus dengan metode gropyokan ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas panen padi di wilayah tersebut. Hama tikus telah lama menjadi ancaman utama bagi petani, dan pendekatan ini mengurangi risiko kecelakaan yang sering terjadi akibat penggunaan kawat listrik.
Selain membantu menjaga keberlanjutan produksi pangan, kegiatan ini juga memperkuat hubungan antara aparat kepolisian, pemerintah desa, dan masyarakat. Dampaknya diharapkan dapat dirasakan dalam peningkatan hasil panen serta keamanan kerja di lahan pertanian.
Haroni, Kepala Desa Sidowaluyo, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Bhabinkamtibmas dalam mendukung program ketahanan pangan. “Ini adalah langkah nyata untuk melindungi hasil pertanian kami. Dengan kerjasama seperti ini, petani merasa lebih terbantu,” ujarnya. Slamet.
Ketua Gapoktan Dadi Sari, juga menyambut baik kegiatan ini. “Gropyokan lebih aman dan efektif, kami berharap ini dapat menjadi solusi jangka panjang,” katanya. Warga desa yang terlibat dalam kegiatan ini menyatakan rasa puas dan berharap kegiatan serupa terus dilaksanakan secara berkala.
Program ketahanan pangan di Desa Sidowaluyo menunjukkan keberhasilan dalam mengatasi masalah hama tikus dengan cara yang aman dan efektif. Kegiatan ini tidak hanya mendukung peningkatan hasil panen tetapi juga mempererat hubungan antara polisi, pemerintah, dan masyarakat.
Dengan metode alternatif seperti gropyokan, risiko bahaya dapat diminimalisir, dan program serupa diharapkan dapat diterapkan di wilayah lain.