tribratanews.lampung.polri.go.id. Jakarta, Beritasatu.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Joanes Joko menyebut kirab bendera pusaka dan teks proklamasi dari tugu Monumen Nasional (Monas) menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi tonggak sejarah perpindahan ibu kota negara Indonesia.
Berbicara dalam program "Beritasatu Sore", Sabtu (10/8/2024), Joanes menyebut kirab bendera pusaka dan teks proklamasi menjadi bagian dari rangkaian bulan kebangsaan yang dimulai dengan doa dan zikir pada 1 Agustus.
"Ini adalah momen bersejarah bagi seluruh bangsa Indonesia, menandai awal perjalanan panjang menuju terbentuknya Ibu Kota Nusantara," ujar Joanes Joko.
Joanes menambahkan, kirab ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi juga merupakan langkah awal dalam transisi perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara.
"Peristiwa ini dapat dimaknai sebagai transisi, bukan hanya perpindahan ibu kota, tetapi juga transformasi Indonesia dari negara berkembang menuju negara maju," jelasnya.
Antusiasme masyarakat sangat terasa sepanjang perjalanan kirab, mulai dari Monas, Bandara Halim Perdanakusuma, hingga tiba di Ibu Kota Nusantara.
"Ada kesatuan rasa antara Jakarta, Balikpapan, Nusantara, dan seluruh elemen masyarakat di Indonesia," lanjut Joanes.
Terkait persiapan upacara 17 Agustus di IKN, Joanes menyatakan bahwa persiapan sudah mencapai 95%.
"Semua infrastruktur, termasuk jalan yang baru diresmikan oleh Presiden di Jembatan Pulau Balang, sudah siap. Lapangan upacara dan sarana pendukung lainnya juga telah disiapkan," katanya.
Sumber beritasatu.com