tribratanews.lampung.polri.go.id. LAMPUNG- Ketersediaan beras di Gudang Bulog, Campang Raya, Bandarlampung, dipastikan masih mencukupi meski disejumlah wilayah di provinsi lampung diketahui akan memasuki masa sulit untuk tanam padi.
Kepala Pimpinan Wilayah Perum Bulog Lampung, Nurman Susilo,menyebutkan Saat ini Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai pemasok pangan beras tetap harus mengontrol dalam menghadapi ketahanan pangan sampai dengan akhir tahun 2024.
"Sesuai arahan pimpinan dan pj Gubernur lampung yang secara langsung meninjau stok beras di gudang bulog, secara berkala tentu akan kami kontrol sedemikian rupa agar memastikan bahwa pangan di Lampung aman," ujarnya.
Sementara itu pemerintah dan instansi terkait akan terus mengawal stabilisasi harga beras sehingga petani tidak merugi.
Ia berpendapat bahwa dalam mengatasi hal tersebut, Bulog sebagai perusahaan beras negara tetap memberikan intervensi agar harga cukup baik sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditentukan.
Sebagai informasi, saat ini ketersediaan stok gabah/beras di Perum Bulog Lampung mencapai 66.391,77 ton setara beras dan cukup aman hingga bulan Februari 2025.
"Alhamdulillah stok bulog saat ini 66 ribu ton, cukup sampai dengan bulan Februari 2025. Stok ini cukup dan nanti untuk bantuan pangan tiga alokasi bulan Agustus, Oktober dan Desember ditambah untuk stabilisasi harga melalui program SPHP itu kurang lebih 3.000 sampai 4.000 ton per bulan," jelasnya.
Ia mengatakan jika HET untuk beras medium saat ini Rp12.500 per kilogram, premium Rp14.900 per kilogram sedangkan beras SPHP dari Bulog harganya Rp11.000 per kilogram.
"Jadi masih ada selisih harga Rp1.500 untuk toko atau pedagang untuk menjual ke masyarakat. Harapannya masyarakat bisa beli beras SPHP dibawah Rp12.500," tambahnya.
Perum Bulog Lampung sendiri memiliki 3 upaya stabilisasi harga yang dilakukan yaitu meningkatkan realisasi SPHP, penyaluran bantuan pangan dan Gerakan Pangan Murah (GPM).
Nurman Susilo juga menyatakan bahwa realisasi penyaluran SPHP di bulan Juli 2024 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, kumulatif total penyaluran mencapai 22.738,10 ton beras.
Terdapat 728 saluran SPHP yang terdiri atas 384 pengecer di luar pasar dan 335 pengecer di 112 pasar.
Sedangkan saat ini total realisasi penyaluran Bantuan Pangan dari Januari-Juli 2024 49.780,50 ton