Pemikul Tandu Jenderal Soedirman Usia 114 Tahun Masih Bersemangat Ceritakan Masa Perjuangan

19/08/2024 19:40:00 WIB 1.370

tribratanews.lampung.polri.go.id. Lampung - Muhamat Amin, seorang pejuang yang ikut memikul tandu Jenderal Soedirman di masa perang geriliya hidupnya kini memprihatinkan. Veteran berusia 114 tahun itu hanya tinggal di rumah berdinding kayu papan di  Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, Lampung.

Mbah Jumarin, sapaan akrab Muhamat Amin di kediamannnya di Desa Brawijaya, kecamatan setempat. Pejuang tanah air itu hanya tinggal berdua dengan sang istri, Suparti di rumah berukuran 10×20 meter.

Meski usianya telah senja, Mbah Jumarin masih terlihat gagah mengenakan seragam militernya. Pengakuannya sebagai veteran pejuang Indonesia yang  melawan kolonial Belanda itu dibuktikan dengan surat keputusan Departemen Pertahanan Keamanan.

Pria kelahiran 1910 itu mulai bergabung ke militer melawan penjajah sejak usia 18 tahun. Muhamat Amin berjuang membela tanah air diawali bergabung bersama Laskar Rakayat di Magelang, Jawa Tengah.

Dia menuturkan bahwa telah melanglang buana melawan penjajah ke sejumlah daerah bersama Jendral Soedirman. Terkahir kali ia berperang bersama Jendral Soedirman di Banyuwangi, Jawa Timur.

"Pernah di Jember, di Ambulu. Terakhir kali perang di Banyuwangi," kata Muhamat Amin kepada wartawan, Sabtu (17/8/2024).

Tak banyak yang diinginkan Muhamat Amin kepada tanah air. Pada usianya saat ini, ia dan keluarga hanya memiliki mimpi sederhana yakni bisa tinggal di rumah yang lebih layak.

Mbah Jumarin berharap, ada bantuan untuk merenovasi rumah papannya, supaya layak ditempati sebelum ia menghadap sang khalik.

Ia mengungkapkan, tunjangan veteran dari negara yang diterimanya setiap bulan hanya bisa mencukupi kebutuhan keluarganya sehari-hari dan tak akan cukup untuk biaya renovasi rumah.

"Kalau dibantu renovasi rumah ya bagus, itu yang diminta dan dicari," imbunnya.

Sebelumnya, pihak Desa Brawijaya sudah berupaya sebanyak dua kali untuk mengusulkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Timur soal renovasi rumah Muhamat Amin melalui program bedah rumah.

Namun hingga saat ini, belum ada realisasi dan rumah pejuang kemerdekaan itu pun masih berdindingkan papan. Ia berharap, ada dermawan yang memberikan bantuan untuk merenovasi rumah papannya agar  bisa merasakan tinggal di rumah yang layak di penghujung hidupnya.

Share this post