https://tribratanews.lampung.polri.go.id. PESISIR BARAT - Kabupaten Pesisir Barat dikenal luas sebagai destinasi wisata selancar kelas dunia, menarik para peselancar tangguh dari berbagai belahan dunia. Dengan ombak besar khas Samudera Hindia, wilayah ini menjadi tuan rumah Krui Pro yang diselenggarakan oleh World Surf League (WSL).
Namun, tidak hanya peselancar yang menemukan daya tarik di sini. Kehidupan masyarakat Pesisir Barat juga menawarkan cerita menarik. Dengan sekitar 4.000 nelayan, melaut merupakan aktivitas sehari-hari bagi banyak penduduk. Ikan Tuhuk, atau Blue Marlin, menjadi kebanggaan daerah ini, sering diolah menjadi berbagai jenis masakan lezat.
Blue Marlin, dikenal sebagai ikan Tuhuk oleh masyarakat setempat, adalah ikan pelagis yang hidup di perairan laut terbuka dengan habitat yang luas dari tropis hingga subtropis. Ikan ini biasanya hidup soliter atau berpasangan, jarang ditemukan dalam kelompok besar.
Di perairan Kabupaten Pesisir Barat, mendapatkan ikan marlin bukanlah tugas mudah. Nelayan setempat harus menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Bobot marlin bisa mencapai 100 kilogram atau lebih, dan di pasar ikan Krui, harganya berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 70.000 per kilogram.
Budi, seorang pedagang ikan di pasar Krui, menjelaskan bahwa ikan ini juga musiman. Pada bulan tertentu, nelayan bisa menangkap lebih dari dua ekor per hari.
"Kalau lagi musim, nelayan di sini bisa dapat banyak setiap kali melaut. Bisa tiga sampai lima ekor dalam satu perahu," kata Budi.
Namun, saat tidak musim, nelayan menghadapi kesulitan. "Kalau lagi tidak musim susah juga, kadang nelayan tidak dapat apa-apa seharian di laut. Paling ikan-ikan biasa, seperti tongkol atau simba. Biasanya musim marlin itu antara bulan Februari sampai Agustus," tambah Budi.
Ikan Tuhuk dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat, seperti pindang Tuhuk, sate Tuhuk, dan sop Tuhuk. Menu-menu ini bisa dinikmati dengan harga terjangkau antara Rp 35.000 hingga Rp 40.000 per porsi, memberikan pengalaman kuliner yang memanjakan lidah sambil menikmati pemandangan indah.
Selain itu, pengunjung yang datang pada akhir Mei hingga awal Juni dapat menyaksikan World Surf League (WSL) Krui Pro, yang berlangsung dari 28 Mei sampai 4 Juni 2024. Acara ini diikuti oleh ratusan peserta dari 20 negara, menjadikan Pesisir Barat sebagai pusat perhatian dunia selancar dan menawarkan kombinasi unik antara olahraga dan budaya lokal.