Polisi: Pelapor Sebut Ada 3 Pria Saat Body Checking Miss Universe Indonesia

13/08/2023 15:02:00 WIB 1.611

https://tribratanews.lampung.polri.go.id.      Polda Metro Jaya menyampaikan pengacara filnalis Miss Universe Indonesia yang diduga dilecehkan, Mellisa Anggraini menyebut terdapat tiga orang pria saat kegiatan body checking.

Hal tersebut diungkapkan Mellisa Anggraini sebagai pengacara korban sekaligus pelapor saat menjalani pemeriksaan awal oleh penyidik di Polda Metro Jaya.

"Menurut keterangan dari pada pelapor di sana ada 3 orang laki-laki, kemudian juga ada satu orang wanita, sekitar beberapa saksi yang lain," ungkap Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi kepada wartawan, Jumat (12/8/2023).

Selanjutnya Hengki menjelaskan, pihaknya akan mendalami klaim dari pihak korban melalui pengacaranya perihal kegiatan body checking yang tidak ada dalam rundown acara.

Termasuk pendalaman unsur pemaksaan yang disebutkan dilakukan oleh pihak yang tidak semestinya atau berkapasitas untuk melakukan body checking.

"Dilakukan body checking yang sebenarnya itu tidak ada dalam rundown, tempatnya juga sedikit terbuka. Kemudian juga para korban ini merasa dipaksa untuk melepas bajunya, difoto dan lain sebagainya. Bukan oleh ahli medis dan orang yang berkapasitas," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, pengacara tujuh finalis ajang Miss Universe Indonesia diduga korban pelecehan, Mellisa Anggraini mengklaim ada satu korban yang menangis setelah difoto saat body checking tanpa busana.

Hal tersebut dikatakannya saat mendatangi Polda Metro Jaya hari ini Rabu (9/8/2023) untuk menjalani pemeriksaan dalam kasus tersebut di mana ia menjadi pelapor dalam laporan kasus tersebut.

"Jadi teman-teman ini juga tertekan, ada relasi kuasa di situ. Sehingga, belum ada saya mendengar mereka menolak, tapi sudah menyampaikan berkali-kali ada yang bilang sudah kayak mau nangis mukanya, ada yang sudah nangis setelah dilakukan ya,” ujar Mellisa kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (9/8/2023).

Mellisa menilai apabila memang ada kegiatan untuk body checking dalam ajang Miss Universe Indonesia, semestinya dilakukan sejak awal. Namun yang terjadi dilakukan 2 hari sebelum grand final.

"Kalau ditanya secara hati nurani, mereka tentu tidak mau, itulah yang dikatakan relasi kuasa, tidak semudah itu,” kata Mellisa.

“Sehingga ini layak untuk dimintakan pertanggungjawaban. Makanya kami tadi sudah sampaikan lebih jauh apakah di dalam SOP di dalam perusahaan itu selama proses perhelatan Miss Universe sudah dilakukan benar atau belum. Mereka kompeten nggak, bener nggak, sudah punya lisensi dan lain-lain. Itu kan hal-hal yang patut dipertanyakan,” tandasnya

Share this post