tribratanews.lampung.polri.go.id. BANDARLAMPUNG – Dalam rangka Operasi Zebra 2024, Polresta Bandar Lampung menggelar sosialisasi keselamatan berkendara kepada siswa SMA YP Unila, Senin (21/10/2024).
Edukasi ini bertujuan menanamkan kesadaran akan pentingnya disiplin berlalu lintas sejak dini, guna menekan angka kecelakaan di kalangan remaja.
Kasat Lantas Polresta Bandar Lampung, Kompol Ridho Rafika, menegaskan bahwa selain penegakan hukum di jalan raya, pihaknya juga fokus pada upaya preventif melalui edukasi langsung.
"Kami ingin anak-anak muda memahami betapa pentingnya keselamatan saat berkendara, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi pengguna jalan lainnya," kata Kompol Ridho.
Materi sosialisasi ini mencakup pemahaman tentang rambu lalu lintas, pentingnya penggunaan helm standar, serta larangan berkendara tanpa SIM.
Polisi juga menyoroti bahaya penggunaan ponsel saat berkendara, yang sering menjadi penyebab kecelakaan.
"Kecelakaan sering kali terjadi karena kelalaian kecil, seperti tidak memakai helm atau bermain ponsel. Kami harap siswa bisa lebih disiplin dan mematuhi aturan saat di jalan," tambah Kompol Ridho.
Operasi Zebra akan berlangsung hingga 27 Oktober 2024, dengan fokus pada pencegahan pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan, seperti melawan arus, tidak memakai helm, dan pengendara di bawah umur.
Selain sosialisasi di sekolah, polisi juga melakukan pemeriksaan di sejumlah titik rawan pelanggaran.
"Kami ingin menciptakan budaya tertib berlalu lintas, terutama di kalangan pelajar, agar masa depan generasi muda lebih aman dan sehat," tutup Kompol Ridho.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik, menyatakan bahwa kesadaran berlalu lintas perlu dibangun sejak usia sekolah agar generasi muda terbiasa mematuhi aturan.
"Keselamatan di jalan harus menjadi prioritas. Polda Lampung mendukung penuh langkah Polresta Bandar Lampung dalam memberikan edukasi ini kepada pelajar," ujar Kombes Umi.
Ia juga menekankan bahwa kedisiplinan berlalu lintas bukan hanya tanggung jawab pengendara dewasa, tetapi juga perlu diterapkan sejak remaja. "Dengan menanamkan kesadaran sejak dini, kita bisa mengurangi risiko kecelakaan yang melibatkan usia muda," tambahnya.
Diharapkan dengan kegiatan sosialisasi ini dapat membangun generasi yang lebih sadar akan pentingnya keselamatan berlalu lintas, demi terciptanya lingkungan yang lebih aman di jalan raya.