Potensi Ancaman Gas CO2 Beracun, Masyarakat Diminta Jauhi Kawah Nirwana

25/05/2024 14:00:00 WIB 1.735

https://tribratanews.lampung.polri.go.id. Lampung Barat - Masyarakat di sekitar Gunung Suoh dan pengunjung atau wisatawan diimbau agar tidak beraktivitas dan mendekati Kawah Nirwana, Lampung Barat dalam radius 500 meter.

Prakirawan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Lampung, Andi mengatakan, rekomendasi imbauan tersebut menindaklanjuti peristiwa erupsi freatik dari Kawah Nirwana berada di Gunung Suoh terjadi sebanyak 3 kali, Jumat (24/5/2024).

"Masyarakat sekitar Gunung Suoh diminta tidak beraktivitas dan mendekati Kawah Nirwana radius 500 meter. Termasuk tidak memasuki kawah-kawah di Gunung Suoh dan lembah-lembah yang berhulu ke arah gunung tersebut karena berpotensi ancaman gas CO2 beracun," katanya, Sabtu (25/5/2024).

Kata Andi, masyarakat dan seluruh pihak di sekitar Gunung Suoh juga turut menjaga kondusivitas, serta tidak mudah mempercayai informasi maupun berita tidak jelas secara sumber.

"Masyarakat diharapkan tenang tidak terpancing isu-isu (hoax) tentang letusan Gunung Suoh. Kami harapan warga dapat selalu mengikuti arahan pemerintah daerah setempat," ucap dia.

Berdasarkan catatan PVMBG, sejarah aktivitas vulkanik Gunung Suoh pernah tercatat erupsi pada Juli 1933 berupa letusan freatik. Letusan freatik terjadi di sepanjang batas cekungan Suoh di barat daya.

Akibatnya, letusan terjadi kala itu membentuk dua kawah besar yang masing-masing sisi terpanjangnya mencapai 1 kilometer dan 2 kilometer.

"Tanah-tanah retak, mencipta lebih dari seratus lubang di jalur 5 kilometer dengan lebar sebaran sekitar 1,5 kilometer. Gejolak tektonik diikuti letusan vulkanik di Suoh itu masih bisa dilihat jejaknya hingga kini dalam bentuk lima danau mengeluarkan air panas Danau Asam, Lebar, Minyak, Berikan, dan Selibis," kata Andi.

Sementara dalam peristiwa gempa vulkanik kali ini, telah terjadi erupsi freatik dari Kawah Nirwana Gunung Suoh pada 24 Mei 2024 rentang waktu pukul 08.30 - 09.00 WIB.

"Kolom erupsi berwarna putih dengan intensitas tebal. Berdasarkan informasi SAR Lampung erupsi terjadi 3 kali pada rentang waktu sekitar 30 menit," tutup Andi.

Share this post