https://tribratanews.lampung.polri.go.id. Sebelumnya, investor emas mungkin harus bersabar karena harga emas saat ini sedang dalam pola konsolidasi dan belum menunjukkan tanda-tanda akan segera breakout. Namun, meskipun pergerakan harga bersifat netral, para analis masih optimistis terhadap harga emas karena fundamental jangka panjang terus mendukung harganya.
Emas saat ini diperdagangkan dalam kisaran yang cukup sempit dengan support kuat di USD 2.300 dan resistance awal di USD 2.350.
Analis juga mencatat bahwa ada resistance yang lebih kuat di level USD 2.400. Kontrak emas berjangka bulan Agustus, terakhir diperdagangkan pada USD 2.342 per ounce, diperkirakan akan mengakhiri pekan ini naik sekitar 0,5% dari Jumat lalu.
"Emas sedang dalam pola konsolidasi, tetapi risikonya cenderung naik," kata Michele Schneider, Kepala Strategi MarketGauge.com dikutip dari Kitco, Senin (1/7/2024).
"Inflasi tidak akan hilang, ketegangan geopolitik tidak mereda, dan defisit pemerintah terus meningkat. Ini semua memberikan dukungan yang kuat untuk emas," tambahnya.
Tren Makin MahalPesan yang jelas dari semakin banyak analis adalah bahwa emas tetap berada dalam tren naik yang kuat selama harganya bertahan di atas support USD 2.300 per ounce.
Meskipun emas mungkin akan terus menjadi perdagangan yang membosankan di awal musim panas, Schneider mengatakan bahwa dia bisa melihatnya breakout sebelum September.
Dia menjelaskan bahwa Federal Reserve (Fed) jelas buntu dan jika mereka tidak mulai menurunkan suku bunga, bahkan ketika inflasi tetap tinggi, mereka berisiko mendorong ekonomi ke jurang resesi.
"Saya tidak berpikir Fed akan mengubah pendiriannya sebelum pertemuan berikutnya," katanya. "Tapi pertanyaannya tetap, pada titik mana mereka akan dipaksa untuk melakukan sesuatu dan seberapa jauh mereka tertinggal ketika mereka akhirnya bertindak," tambahnya.
Sumber liputan6.com