tribratanews.lampung.polri.go.id. Lampung Selatan – Sinergitas antara Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Polri, dan TNI kembali ditunjukkan dalam aksi bersama di Lapas Narkotika Kelas II A Bandar Lampung, yang berlokasi di Desa Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. Pada Senin malam (9/9/2024), sekitar pukul 19.30 WIB,
Tim gabungan melakukan razia besar-besaran di dalam Lapas guna menekan peredaran narkoba yang masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat, khususnya generasi muda. beberapa personel dari Polri, termasuk Aipda Jowan Pirmansyah, Aipda Putu Dika, dan Briptu Sapta Utama P, turut serta melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap para narapidana dan fasilitas Lapas.
Razia tersebut bertujuan untuk mendeteksi dan menyita barang-barang terlarang yang mungkin dimiliki atau disembunyikan oleh para narapidana.
"Razia dilakukan sebagai upaya preventif untuk memastikan tidak ada barang-barang terlarang seperti narkoba, senjata tajam, atau alat komunikasi ilegal yang beredar di dalam Lapas. Ini bagian dari komitmen kami untuk menjaga keamanan dan ketertiban di dalam Lapas," ujar Aipda Jowan Pirmansyah, mewakili Polri.
Operasi gabungan ini menjadi salah satu langkah konkret untuk memerangi peredaran narkoba yang tidak hanya merusak para pengguna, tetapi juga menimbulkan dampak besar bagi masyarakat luas. Sinergitas antara Lapas, Polri, dan TNI dalam kegiatan razia ini menunjukkan kekuatan kolaborasi antarinstansi dalam menjaga keamanan, khususnya di lingkungan pemasyarakatan.
Peredaran narkoba saat ini adalah ancaman nyata, terutama bagi generasi muda. Kerja sama seperti ini sangat diperlukan agar kita bisa terus menekan peredaran narkoba yang merusak masa depan bangsa. Narkoba membunuh generasi muda kita secara perlahan, oleh karena itu, tindakan pencegahan harus dilakukan dengan tegas dan berkelanjutan
Aksi ini juga merupakan bagian dari upaya yang lebih besar dalam mencegah pengenalian narkoba dari dalam Lapas. Diharapkan, dengan razia rutin yang dilakukan bersama, peredaran barang terlarang di lingkungan pemasyarakatan dapat diminimalisir, sehingga tidak ada celah bagi narapidana untuk melanjutkan kegiatan yang melanggar hukum.
Razia berjalan dengan lancar, dan hingga akhir kegiatan, tim gabungan berhasil menyita beberapa barang yang dianggap mencurigakan dan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di dalam Lapas. Barang-barang tersebut kini sedang dalam pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak berwenang.