tribratanews.lampung.polri.go.id. Bandar Lampung, Sabtu 12 Juli 2925 – Menindaklanjuti laporan masyarakat melalui layanan Call Center 110 terkait adanya aksi tawuran remaja, Polsek Tanjung Karang Barat melakukan patroli dan menyisir sejumlah ruas jalan hingga jalan sempit, Jumat (11/7/2025) malam.
Patroli dilakukan menyusuri sejumlah jalan protokol hingga masuk ke gang-gang di wilayah hukum Polsek Tanjung Karang Barat. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi tawuran yang meresahkan masyarakat, khususnya pada malam akhir pekan.
Kasi Humas Polresta Bandar Lampung, AKP Agustina Nilawati, mengatakan patroli yang dilakukan ini sebagai bentuk respons cepat Polri terhadap laporan masyarakat yang khawatir dengan aksi sekelompok remaja yang diduga hendak melakukan tawuran di sekitar SMA Xaverius, Gunung Sari, Bandar Lampung,
“Informasi yang kami terima via call center 110 ini, akan ada aksi tawuran remaja di sekitar SMA Xaverius, Jalan Teuku Umar, Kami langsung tindaklanjuti dengan melakukan patroli untuk menyisir lokasi-lokasi yang menjadi titik kumpul remaja,” ujar AKP Agustina Nilawati.
Dalam patroli tersebut, petugas melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah remaja yang sedang berkumpul hingga larut malam dan tidak jarang melakukan pemeriksaan badan serta kendaraan yang dicurigai membawa senjata tajam.
Selain itu, petugas juga memberikan imbauan kepada remaja yang ditemukan agar segera membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami akan terus melaksanakan patroli rutin terutama pada jam-jam rawan untuk mencegah terjadinya tawuran maupun tindak kejahatan jalanan lainnya. Kami juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu melapor melalui Call Center 110 apabila menemukan potensi gangguan kamtibmas,” tambah AKP Agustina Nilawati.
Dengan adanya patroli ini, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Tanjung Karang Barat dapat terjaga kondusif, serta memberikan rasa aman bagi warga yang beraktivitas pada malam hari. Polisi juga mengimbau peran serta orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka agar tidak terlibat aksi tawuran yang dapat merugikan masa depan mereka sendiri.