https://tribratanews.lampung.polri.go.id Tribratanews.polri.go.id - Cikampek. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama stakeholder terkait meninjau langsung kondisi terkini arus mudik mulai dari wilayah Tangerang hingga Jalan Tol Cikampek, pada Rabu (19/4/23) malam. Dari tinjauannya, Kapolri menyatakan volume kendaraan arus mudik terus mengalami peningkatan.
"Mendengarkan paparan terkait dengan kondisi terkini situasi lalu lintas sepanjang jalur mulai Tangerang kita liat sampai dengan yang akan mengarah Cikampek. Kalau kita lihat dari gambaran yang ada, masih terlihat adanya kepadatan yang akan masuk ke wilayah Cikampek," ungkap Kapolri dalam keterangan tertulis.
Setelah mendengarkan paparan jajarannya, Kapolri memprediksi masih ada sekitar 40 sampai 50 persen kendaraan pemudik yang akan bergerak melalui Tol Cikampek hingga Kalikangkung.
Berdasarkan data, arus mudik pada tahun ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan pada 2022. Peningkatan mulai terjadi sejak H-8 sampai dengan H-4 Lebaran 2023.
"Lonjakannya luar biasa dan kemudian kita lihat H-3 sampai tadi jumlahnya, sudah melebihi separuh jumlah kemarin di jam yang sama. Artinya ada prediksi H-3 nanti akan lampaui jumlah puncak tertinggi di H-3," ujar Kapolri.
Mendengar adanya hal itu, Kapolri telah menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk menyiapkan kebijakan rekayasa lalu lintas demi bisa mengurai serta mengantisipasi terjadinya kemacetan arus mudik. Kapolri memaparkan, keputusan penerapan kebijakan rekayasa lalu lintas baik One Way hingga Contraflow harus disiapkan sesuai dengan kondisi arus lalu lintas yang sewaktu-waktu bisa berubah.
"Akan diputuskan setelah ini. Sehingga kita ingin pastikan sisa 40 sampai dengan 50 persen yang akan gunakan jalur Tol Cikampek ke Kalikangkung betul-betul bisa kita alirkan sebaik mungkin. Tentunya menjadi pertimbangan kita. Karena memang H-3 dan H-2 ini tingkat arus lalin yang mengalir diprediksi masih cukup tinggi," jelas Kapolri.
Kapolri juga kembali menekankan kepada seluruh personelnya untuk menyampaikan informasi atau sosialisasikan kepada masyarakat secepat mungkin apabila dilakukan rekayasa lalu lintas.
"Saya minta untuk perubahan-perubahan yang akan disampaikan, disosialisasikan sebelumnya minimal satu jam atau dua jam lebih baik. Sehingga kemudian persiapan baik dari DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang memang sifatnya estafet betul-betul bisa dipersiapkan," ungkap Kapolri.
Di sisi lain, Kapolri menegaskan, seluruh personel kepolisian yang bertugas di jalur arteri atau non-tol juga mempersiapkan kebijakan rekayasa lalu lintas demi mencegah maupun mengurai kemacetan yang terjadi.
"Kemudian pastikan untuk masyarakat melalui Cikopo dan arteri, personel Polri yang ada karena ada arus dari timur ke barat yang harus dilayani, pastikan semuanya bisa berjalan dengan baik. Karena itu setiap ada kepadatan saya minta untuk anggota kita bantu urai," tutup Kapolri.