tribratanews.lampung.polri.go.id. BANDARLAMPUNG – Polresta Bandar Lampung menggelar upacara pensucian Duaja Wira Bhakti Anggakara Catra di Mapolresta Bandar Lampung pada Sabtu (26/10/2024). Tradisi ini bukan sekadar seremonial biasa, melainkan memiliki makna mendalam yang mencerminkan nilai kepahlawanan serta komitmen pengabdian Polri kepada masyarakat.
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Abdul Waras menyatakan bahwa pensucian Duaja ini bertujuan untuk mengingatkan seluruh personel akan peran penting mereka sebagai pelindung dan pengayom masyarakat. "Harapan kami, semangat ini bukan hanya sekadar simbol, tetapi tertanam dalam hati dan diwujudkan dalam setiap tindakan para anggota saat bertugas," jelas Kombes Abdul Waras.
Menurutnya, ritual ini memiliki makna filosofis yang kuat, yakni mengajak setiap personel untuk senantiasa mengutamakan kepentingan masyarakat dan menjadi pelindung yang tulus.
Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika turut mengapresiasi semangat yang terkandung dalam Duaja Wira Bhakti Anggakara Catra. Ia menyampaikan bahwa masyarakat melihat polisi sebagai pahlawan yang senantiasa hadir untuk menjaga ketertiban dan keamanan. "Filosofi Wira Bhakti Anggakara Catra ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi setiap anggota agar terus memberikan yang terbaik, bukan hanya menjalankan tugas tetapi benar-benar melindungi dan melayani masyarakat," ungkap Kapolda Lampung.
Selain itu, Kapolda juga mengingatkan bahwa semangat kepahlawanan ini menjadi modal penting bagi Polri, terutama dalam menghadapi tantangan di masa mendatang. Ia berharap setiap anggota Polri di jajaran Polda Lampung mampu menunjukkan sikap profesional, transparan, dan dedikatif dalam setiap pelaksanaan tugas. "Semoga setiap anggota mampu menjadi inspirasi dan kebanggaan bagi masyarakat," lanjutnya.
Peresmian Duaja dan Tunggul Polresta/Polres jajaran Polda Lampung sebelumnya telah dilaksanakan pada Rabu (2/10/2024) sebagai bagian dari peringatan Hari Jadi ke-28 Polda Lampung yang jatuh pada 10 September. Dalam peresmian tersebut, Kapolda menegaskan bahwa simbol Duaja dan Tunggul ini bukan hanya lambang, tetapi mengandung filosofi yang kuat sebagai cerminan nilai-nilai kearifan lokal yang mengakar dalam pengabdian Polri.
“Duaja dan Tunggul ini adalah simbol harapan dan doa bagi setiap personel Polri untuk bertugas dengan penuh dedikasi, transparan, dan profesional,” tegas Kapolda. Menurutnya, simbol-simbol ini mencerminkan harapan agar Polri senantiasa menjadi pelindung dan pengayom yang terpercaya di tengah masyarakat.
Tradisi pensucian Duaja ini diharapkan dapat memperkuat rasa kebersamaan dan mempertegas komitmen Polri untuk senantiasa hadir sebagai sosok yang menjaga stabilitas keamanan, serta terus meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada institusi Polri.