tribratanews.lampung.polri.go.id. LAMPUNG - Sebuah video yang memperlihatkan ribuan ikan mati di Pantai Klara, Teluk Pandan, Pesawaran, menjadi viral di media sosial pada awal September 2024. Video ini ramai dibicarakan karena dikaitkan dengan isu megathrust.
Namun, pihak kepolisian menegaskan bahwa video tersebut merupakan misinformasi dan berita palsu. Video itu sebenarnya berasal dari kejadian pada tahun 2023.
Berdasarkan penelusuran di media sosial pada Kamis (5/9/2024), akun-akun seperti @kenapalampung di Instagram dan @iyaydoy di TikTok yang pertama kali menyebarkan video tersebut telah menghapusnya.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadilah, menjelaskan bahwa tim dari Polsek Padang Cermin telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi.
"Anggota sudah mengecek ke lapangan, namun tidak ditemukan ikan mati seperti dalam video itu," ujar Umi, Kamis (5/9/2024) pagi.
Hasil pengecekan dan kesaksian warga setempat mengonfirmasi bahwa video tersebut adalah rekaman dari peristiwa yang terjadi pada Agustus 2023.
Saripudin, seorang warga Dusun Ketapang, menyatakan bahwa pada malam kejadian, ia menemukan ikan Pepetek terdampar di pantai.
"Keesokan paginya, ikan-ikan itu masih ada di pantai, dan banyak pengunjung yang merekamnya," tambah Umi.
Isu bahwa kematian ikan terkait megathrust juga dinyatakan tidak benar. Kapolsek Padang Cermin, Iptu Apri Sampanuju, menjelaskan bahwa ikan Pepetek sering dibuang oleh keramba karena nilainya yang rendah, hanya sekitar Rp 3.000 per keranjang.
"Keramba biasanya membuang ikan ini, sehingga ikan-ikan yang terdampar bukanlah akibat fenomena alam, melainkan buangan dari keramba di sekitar Teluk Pandan," jelasnya.