tribratanews.lampung.polri.go.id. Lampung – Memasuki awal tahun 2025 dan musim penghujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD). Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Edwin Rusli, mengungkapkan bahwa tingginya kasus DBD sepanjang 2024 harus menjadi pelajaran bagi semua pihak.
“DBD sangat mudah menyebar, terutama di daerah lembab dan rawan genangan air. Kami mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan,” ujar Edwin dalam keterangan pers, Selasa (14/1/2025).
Tingginya Kasus DBD di 2024
Sepanjang tahun 2024, tercatat 9.096 kasus DBD di Lampung, dengan puncak kasus terjadi pada Februari 2024 sebanyak 1.481 laporan. Lampung Utara menjadi wilayah dengan kasus tertinggi mencapai 1.698 kasus, diikuti Lampung Timur sebanyak 1.182 kasus.
Berikut rincian jumlah kasus DBD di seluruh wilayah Lampung selama 2024:
Lampung Utara: 1.698 kasus
Lampung Timur: 1.182 kasus
Metro: 725 kasus
Lampung Tengah: 712 kasus
Pringsewu: 680 kasus
Pesisir Barat: 491 kasus
Pesawaran: 422 kasus
Tanggamus: 386 kasus
Tulang Bawang Barat: 385 kasus
Lampung Barat: 282 kasus
Way Kanan: 267 kasus
Tulang Bawang: 209 kasus
Mesuji: 202 kasus
Bandar Lampung: 118 kasus
Lampung Selatan: 109 kasus
Strategi Pencegahan Melalui PSN dan 3M Plus
Dinkes Lampung mendorong penerapan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan langkah 3M Plus: menguras, menutup, dan mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Edwin juga mengimbau masyarakat untuk:
1. Tidak menggantung pakaian di dalam rumah.
2. Menjaga ventilasi agar ruangan tidak lembab.
3. Menggalakkan kegiatan PSN secara rutin di rumah, sekolah, tempat ibadah, dan fasilitas umum.
“Kegiatan ini harus dilakukan setiap minggu. Kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah sangat penting untuk menekan angka DBD,” jelasnya.
Kenali Gejala dan Langkah Pertolongan Awal DBD
Gejala awal DBD meliputi:
Demam tinggi mendadak.
Lemas dan nyeri ulu hati.
Nyeri belakang bola mata.
Munculnya bintik merah akibat pecahnya pembuluh darah.
Edwin mengingatkan, jika penderita mengalami gejala berat seperti mimisan, muntah darah, atau buang air besar bercampur darah, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Segera berikan cairan yang cukup dan kompres tubuh dengan air hangat untuk pertolongan awal. Obat penurun demam seperti parasetamol juga dapat membantu,” tambah Edwin.
Tugas Bersama untuk Menekan Angka DBD di 2025
Dengan memasuki musim penghujan, langkah pencegahan menjadi kunci untuk menekan angka kasus DBD di tahun 2025. “Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama. Dengan menjaga kebersihan lingkungan, kita dapat melindungi diri dan keluarga dari ancaman DBD,” tutup Edwin.