Kasat Lantas Polres Lampung Selatan Hadiri Pembahasan Pengamanan Jalur Sumatra–Jawa

10/12/2025 11:20:00 WIB 275

tribratanews.lampung.polri.go.id. Lampung Selatan, Rabu 10 Desember 2025 – Menjelang pelaksanaan Operasi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), sejumlah instansi strategis menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Ops Nataru 2025 di Aula Gedung Sosoro, Dermaga Eksekutif Merak, Banten, Selasa (9/12/2025). Kegiatan dimulai pukul 10.30 WIB dan dipimpin langsung oleh Kakorlantas Polri Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum.

Rakor tersebut diikuti unsur kepolisian, otoritas transportasi, operator pelabuhan, BMKG, hingga kementerian terkait. Dari Lampung, Kasat Lantas Polres Lampung Selatan IPTU I Made Agus Dwi Dayana, S.H. turut hadir mewakili Kapolres Lampung Selatan.

Dalam rakor tersebut, Kakorlantas Polri menegaskan bahwa momen Natal dan Tahun Baru selalu menjadi periode dengan lonjakan mobilitas yang signifikan, terutama di jalur Merak–Bakauheni, yang merupakan pintu penghubung utama transportasi darat antar pulau.

Sejumlah strategi dibahas, mulai dari penerapan delay system untuk meredam kepadatan di area pelabuhan, pengalihan arus ke Pelabuhan BBJ dan Wika Beton, mitigasi cuaca ekstrem, hingga optimalisasi sosialisasi SKB pembatasan angkutan barang.

Semua pihak diminta bersinergi agar aktivitas masyarakat selama libur Nataru dapat berjalan aman dan lancar.

Usai menghadiri rakor, IPTU I Made Agus Dwi Dayana menyampaikan komitmen jajarannya dalam mendukung kelancaran arus perjalanan di wilayah Lampung Selatan—yang menjadi daerah paling vital karena menjadi pintu gerbang utama Pulau Sumatra.

“Lampung Selatan adalah titik pertama dan titik terakhir perjalanan darat antar pulau. Setiap kendaraan yang menuju Sumatra atau Jawa pasti melalui wilayah kami. Karena itu, pengamanan jalur di sini harus benar-benar maksimal dan terkoordinasi,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa jajaran Satlantas Polres Lampung Selatan telah menyiapkan personel tambahan, pos pelayanan, hingga skenario rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan menuju Pelabuhan Bakauheni.

“Kami fokus pada antisipasi kepadatan menuju pelabuhan, terutama pada puncak arus. Selain itu, kami juga memperhatikan potensi gangguan seperti cuaca ekstrem dan hambatan perjalanan. Intinya, masyarakat harus merasa aman dan terlayani,” kata I Made.

Rakor ditutup dengan penegasan bahwa koordinasi lintas sektor adalah faktor utama dalam menjaga ketertiban dan kelancaran lalu lintas pada masa Nataru. Seluruh instansi menyatakan siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama pada jalur penyeberangan yang menjadi nadi mobilitas nasional.

Share this post