https://tribratanews.lampung.polri.go.id. Jakarta. Batuk berdarah atau dikenal juga dengan istilah hemoptisis adanya kerusakan pembuluh darah di sekitar saluran pernapasan.
Jika dialami oleh kalangan usia muda yang memiliki riwayat kesehatan yang baik, biasanya ini bukan merupakan pertanda dari suatu penyakit serius. Sebaliknya apabila orang yang mengalaminya diketahui memiliki riwayat kesehatan yang buruk atau dia adalah seorang perokok, maka ada kemungkinan batuk darah ini sebagai gejala dari suatu kondisi yang serius.
Dilansir dari halodoc, gejala batuk darah banyak macamnya, hal yang perlu ditegaskan adalah segera temui dokter bila mengalami batuk darah sebagai berikut :
• Batuk disertai dengan dahak bercampur darah.
• Batuk dengan volume darah cukup banyak.
• Batuk dengan darah disertai gejala turun berat badan dan hilang nafsu makan.
• Batuk dengan darah disertai dengan gejala sesak napas, demam, pusing, berkeringat di malam hari, dan nyeri dada.
• Batuk dengan darah disertai dengan urine atau kotoran yang juga bercampur dengan darah.
• Batuk dengan darah yang berlangsung lebih dari seminggu.
• Batuk dengan darah yang sering muncul dan hilang.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan batuk darah di antaranya adalah:
• Aspergillosis
• Bronkitis
• Infeksi paru atau pneumonia
• TBC
• Bronkiektasis
• Masuknya benda asing ke saluran pernapasan
• Pecah pembuluh darah di saluran pernapasan (varises bronkial)
• Hipertensi pulmonal
• Edema paru
• Emboli paru
• Cedera di daerah dada
• Kanker paru
Selain kondisi-kondisi tersebut, batuk darah juga bisa disebabkan oleh pendarahan di dalam tenggorokan, mulut, atau hidung yang bercampur dengan air liur ketika penderitanya batuk.
Mendiagnosis penyebab batuk berdarah, dokter terlebih dahulu akan menanyakan gejala-gejala yang dialami oleh pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk menentukan penyebab batuk berdarah dan tingkat keparahan penyakit tersebut. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan antara lain:
• Pemeriksaan dahak, untuk melihat bakteri yang bisa jadi penyebab batuk berdarah
• Foto Rontgen atau CT scan, untuk melihat kondisi paru-paru
• Teropong saluran pernapasan (bronkoskopi), juga untuk melihat kondisi saluran pernapasan dari bagian dalam
• Tes darah, untuk memeriksa adanya kelainan pembekuan darah atau tidak
Batuk darah sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Jika mengalami gejala di atas, segeralah menghubungi dokter untuk menceritakan keluhan yang kamu rasakan. Sebab, kondisi yang dialami mungkin merupakan tanda dari kondisi pernapasan yang serius