tribratanews.lampung.polri.go.id. Sosok remaja berbakat yang namanya sudah tidak asing lagi di dunia game edukasi yaitu Fitria Khasanah kini kembali mencuri perhatian. Siswi kelas 7 SMP Gajah Mada Bandar Lampung ini telah merilis dan meluncurkan game terbarunya yang bertajuk "Sumpah Pancasila".
Game terbaru Fitria disamping bisa di play di Android, bisa juga bisa di play komputer/laptop.
Link download di playstore Android sid.sumpahpancasila, bila perangkat hp tidak kompatibel atau tidak mendukung, maka bisa mendownload manual melalui link sid.pancasilahp, dan untuk download di PC komputer atau Laptop bisa melalui link sid.pancasilapc
Sengaja game terbaru Fitria di rillis di bulan Agustus yaitu bulan kemerdekaan RI yang ke 79 sekaligus mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia tentang Pancasila sebagai dasar negara yang merupakan hasil kesepakatan bersama para Pendiri Bangsa.
Pancasila dikenal sebagai sebuah Perjanjian Luhur bangsa Indonesia dalam mempersatukan seluruh elemen masyarakat yang berbeda latar belakang suku, bahasa ras dan agama dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Menurut Fitria, dulu kita mengenal Sumpah Palapa atau yang disebut dengan Amukti Palapa, merupakan sumpah yang diikrarkan oleh seorang mahapatih Kerajaan Majapahit pada masa Raja Hayam Wuruk, yaitu Gajah Mada yang dapat mempersatukan wilayah Nusantara.
Lalu kita juga mengenal sumpah pemuda, dan saat ini kita harus bersama sama menggaungkan dan memasyarakatkan Ikrar Sumpah Pancasila.
Melalui game "Sumpah Pancasila", Fitria ingin mengajak generasi muda untuk lebih mengenal serta mencintai Pancasila, bukan hanya di lisan, tapi di aplikasikan dalam perbuatan.
Game Sumpah Pancasila dirancang dengan konsep yang interaktif dan menyenangkan, sehingga diharapkan dapat menjadi media pembelajaran yang efektif.
Fitria menjelaskan bahwa game ini tidak hanya berisi teks dan sejarah Pancasila, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai fitur menarik seperti kuis, teka-teki, dan mini game yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila
Diharapkan game "Sumpah Pancasila" dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan menjadi sarana perekat walaupun latar belakangnya yang berbeda, tapi bisa tetap hidup rukun, harmoni, aman dan damai. Pungkas Fitria.