Jelang Ramadan Penjual Bunga di Sekitar TPU Ketiban Rezeki

09/03/2024 18:00:00 WIB 1.070

https://tribratanews.lampung.polri.go.id. BANDARLAMPUNG - Menjelang bulan suci Ramadan tahun 2024, penjual bunga di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sumberrejo Sejahtera,  Kemiling, ketiban Rezeqi.

Fenomena ini terkait dengan tradisi tahunan yang kerap dilakukan warga, khususnya umat Muslim, yang dikenal sebagai "nyekar."

Tradisi "nyekar" menjadi momen emosional bagi banyak warga yang memilih untuk mengunjungi makam keluarga mereka menjelang bulan Ramadan.

Sebuah kegiatan yang dianggap sebagai bentuk penghormatan dan kenangan terhadap orang-orang yang telah meninggalkan dunia ini.

Keindahan dan wangi bunga sebagai simbol kesucian dan kehidupan menjadi pilihan yang tepat untuk menunjukkan rasa hormat dan cinta.

Berbagai jenis bunga sudah di kemas dalam plastik-plastik menjadi satu. Biasa nya setiap kemasan dijual antara 5 ribu sampai 10 ribu rupiah.

Supriono (50) seorang penjual bunga di sekitar TPU mengaku bisa untung hingga 100 ribu rupiah jika warga yang akan nyekar ramai.

"Alhamdulillah rezeki mau puasa mas. Kalo cuacanya cerah dan tidak hujan biasanya ramai, ya bisalah dapet 100 ribuan, tapi kalo pas lagi sepi ya paling 35 atau 50 ribu aja" ujar Supriono saat di wawancarai, Sabtu, (9/3/2024).

Supriono menambahkan bunga yg dijual diambil dari sekitar rumahnya, karena kebetulan di sekitar rumahnya terdapat beberapa macam bunga.

"Kalo bunganya ngambil disekitar rumah mas banyak. Ada mawar, melati dan bugenvil. Kita tinggal beli plastiknya aja, makanya untungnya lumayan" katanya sambil tersenyum.

Penjual bunga lainnya Aminah (47) menceritakan hal serupa. Tradisi musiman ini membawa berkah tersendiri untuknya. Terkadang sampai menjelang magrib ia menjual bunga di sekitar TPU.

"Lumayan mas, buat tambahan uang belanja. Dua tahun mau puasa ini rame terus yang mau nyekar, kadang sampek mau magrib masih ada yang nyekar. Waktu kemaren dulu itu covid, sepi bener yang nyekar" ujarnya.

Bahkan tradisi nyekar ini akan sangat ramai bila mendekati hari raya Idul Fitri, dimana para perantau pulang kampung, dan keuntungan para penjual bunga di sekitar TPU berlipat.

"Waktu lebaran dua tahun lalu kalo tidak salah mas, yang orang udah boleh pulang kampung setelah covid, rame banget. Saya dapet duit hampir 400 ribu dua hari jualan bunga nyekar ini. Seneng banget rasanya. Mudah-mudah tahun ini rame lah" ungkap Aminah.

Tradisi "nyekar" tetap menjadi momen sakral, peran penjual bunga tidak hanya sebagai pedagang, tetapi juga sebagai bagian dari upaya menjaga dan merayakan nilai-nilai kehidupan dan kebersamaan di tengah masyarakat.

Share this post