tribratanews.lampung.polri.go.id. JAKARTA, - Presiden Joko Widodo tiba di Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Kamis, 18 Juli 2024 sekitar pukul 04.15 WIB,
Setelah melakukan kunjungan kenegaraan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Kedatangan Jokowi dan rombongan di Lanud Halim Perdanakusuma disambut oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Sebelumnya, Presiden Jokowi bertolak dari Bandara Internasional Zayed, Abu Dhabi sekitar pukul 14.55 waktu setempat. Dalam kunjungannya di Abu Dhabi, Presiden Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) untuk meningkatkan kerja sama kedua negara, terutama di bidang ekonomi.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya di Abu Dhabi menjelaskan bahwa UEA merupakan salah satu mitra penting Indonesia di Timur Tengah
"Dalam 10 tahun terakhir ini, hubungan kedua negara berkembang dengan cepat. Dari sisi perdagangan misalnya, terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Angka perdagangan di tahun 2015 sampai 2023 mengalami peningkatan 52 persen, dan di tahun 2023 mencapai 3,282 miliar (dolar AS)," ujar Menlu Retno, dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Kamis.
Menlu Retno menyebut bahwa capaian hubungan dalam satu dekade terakhir ini mendapat perhatian dari Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral. "Hubungan yang kokoh ini akan menjadi modal bagi pemerintahan ke depan untuk terus mempererat kerja sama antara kedua negara," kata Retno.
Selain mengadakan pertemuan dalam bentuk pleno, kedua pemimpin juga bertemu secara empat mata yang fokus membahas kerja sama investasi. Beberapa hal yang menjadi fokus pembicaraan antara lain rencana kerja sama pembangunan pusat keuangan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Rencana kerja sama ini diwadahi dalam MoU yang ditandatangani oleh Menteri PUPR dengan Dubai International Financial Center (DIFC). Pertemuan empat mata antara Jokowi dan MBZ juga membahas kerja sama pengembangan industri bahan baku nikel. Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki stok nikel yang sangat besar dan tengah mengembangkan ekosistem hilirisasi nikel, terutama baterai dan kendaraan listrik. "Dalam kaitan inilah, Presiden Jokowi mengajak UEA untuk melakukan investasi di bidang EV (electric vehicle) dari hulu ke hilir," kata Retno.
Sumber Kompas.com