Kenali, Ini Sederet Penyebab Dada Terasa Berat

07/07/2024 14:40:00 WIB 1.463

https://tribratanews.lampung.polri.go.id. Jakarta. Rasa sakit sekitar dada, termasuk dada terasa berat, sering dikaitkan dengan penyakit jantung. Padahal, keluhan ini juga bisa terjadi karena gangguan atau infeksi di beberapa organ lain, seperti sistem pernapasan dan pencernaan.

Masing-masing penyebab biasanya akan menunjukkan beberapa gejala khas lain, selain dada terasa berat. Oleh karena itu, penting untuk mengenali berbagai penyebab dada terasa berat beserta gejala khasnya agar nantinya bisa diperiksa oleh dokter dan diberikan penanganan yang paling sesuai.

Dilansir dari berbagai sumber, Jumat (5/7/24), berikut sederet penyebab dada terasa berat yang paling umum terjadi, antara lain:

1. Ketegangan otot

Dada terasa berat umum terjadi karena otot yang tegang saat berolahraga intensitas tinggi. Saat otot tertarik, terutama di bagian dada, perut, atau punggung atas, dada bisa terasa lebih berat, sesak, atau nyeri. Bila hanya muncul pada saat berolahraga, keluhan ini masih tergolong normal dan biasanya bukan menjadi tanda penyakit kronis tertentu.

Munculnya keluhan dada terasa berat saat berolahraga sering terjadi karena beberapa hal, misalnya peregangan otot yang berlebihan, kelelahan otot, gerakan yang berulang, atau tidak melakukan pemanasan sebelum berolahraga.

2. Penyakit jantung koroner

Keluhan dada terasa berat memang tidak menutup kemungkinan adanya masalah pada organ jantung, terutama penyakit jantung arteri koroner. Pada kondisi ini, sensasi berat, tertekan, sesak, atau terbakar di dada biasanya terjadi tiba-tiba tanpa sebab yang jelas dan keluhannya menjalar ke leher, rahang, bahu, punggung atas, atau perut.

Serangan jantung juga biasanya menyebabkan tubuh berkeringat dingin, mual, hingga sulit bernapas. Ini adalah kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan dokter secepatnya.

3. Asam lambung naik

Masalah pencernaan, seperti asam lambung naik atau GERD, bisa menyebabkan dada terasa berat. Kondisi ini terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan atau esofagus.

Karena letak kerongkongan berada tepat di belakang saluran napas (trakea) dan jantung, sakit maag, heartburn, atau dada terasa berat akibat asam lambung naik bisa mirip dengan gejala penyakit jantung.

Bedanya, asam lambung naik biasanya disertai dengan rasa pahit atau asam di mulut, keluhan muncul setelah makan, atau ketidaknyamanan di bagian dada terasa lebih parah saat berbaring.

4. Infeksi paru-paru

Dada terasa berat juga bisa terkait dengan infeksi virus atau bakteri di paru-paru, seperti bronkitis dan pneumonia. Pada bronkitis, saluran pernapasan di paru-paru mengalami peradangan karena penumpukan lendir. Akibatnya, napas menjadi terbatas dan dada terasa berat. Keluhan ini juga bisa disertai batuk-batuk dan mengi.

Selain itu, dada terasa berat juga bisa terjadi akibat infeksi paru-paru yang lebih serius, yaitu pneumonia. Pada kondisi ini, kantung udara paru-paru meradang dan terisi cairan atau nanah. Penyebabnya bisa karena flu atau infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae.

Selain dada terasa berat saat menarik napas dalam atau batuk, pneumonia juga ditandai dengan demam, batuk, dan lendir berwarna kehijauan, kuning, atau berdarah.

5. Asma

Asma adalah kondisi yang menyebabkan saluran pernapasan meradang. Nah, saat saluran napas yang membawa udara masuk dan keluar dari paru-paru menyempit karena peradangan, dada pun bisa terasa lebih berat saat bernapas.

Selain dada terasa berat, asma biasanya juga disertai dengan batuk-batuk, terutama pada malam hari, sesak napas, atau napas berbunyi “ngik” (mengi). Pemicu kambuhnya gejala asma ada banyak, mulai dari paparan bahan alergen, asap, hingga melakukan olahraga tertentu.

6. Emboli paru

Dada terasa berat yang terkait dengan emboli paru mirip dengan serangan jantung. Kondisi ini terjadi ketika salah satu pembuluh darah arteri di paru-paru mengalami penyumbatan akibat gumpalan darah yang mengalir dari kaki ke paru-paru. Oleh karena itu, emboli paru juga biasanya disertai dengan pembengkakan di kaki dan batuk berdarah.

Sama seperti serangan jantung, emboli paru termasuk kondisi darurat yang dapat menghentikan aliran darah ke jantung dan menyebabkan kematian mendadak.

7. Pleuritis

Dada terasa berat merupakan gejala utama radang selaput pembungkus paru-paru atau pleuritis. Selaput pembungkus paru-paru atau pleura adalah selaput yang melapisi bagian dalam rongga dada dan mengelilingi paru-paru. Kondisi ini biasanya terjadi karena infeksi virus atau bakteri, kanker paru-paru, cedera pada dada, atau lupus.

Pada pleuritis, keluhan dada terasa berat biasanya terjadi berulang kali dan disertai dengan beberapa gejala lain, seperti rasa nyeri yang tajam dan tiba-tiba di dada saat bernapas, nyeri dada saat batuk atau menarik napas dalam, sesak napas, demam, dan nyeri otot.

8. Serangan panik atau kecemasan

Selain terkait dengan kondisi fisik, dada terasa berat juga bisa muncul karena kondisi mental, seperti gangguan kecemasan atau serangan panik (panic attack). Keluhan ini biasanya muncul disebabkan oleh stres dan akan mereda setelah episode panik berakhir.

Gangguan kecemasan atau panic attack juga terkadang disertai dengan keringat dingin, susah bernapas, jantung berdebar-debar, tangan mati rasa, gemeteran, sakit perut, mual, dan pusing.
 

Sumber https://Tribratanews.polri.go.id

in

Share this post