Konflik Harimau di Lampung Barat, Warga Diimbau Pakai Topi Terbalik hingga Tidak Pergi ke Kebun

15/03/2024 16:40:00 WIB 1.448

https://tribratanews.lampung.polri.go.id. Lampung Barat - Satgas Konflik Satwa dan pemangku kepentingan di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh, Lampung Barat kembali mengeluarkan imbauan kepada masyarakat terkait kemunculan harimau sumatera.

Surat imbauan dibuat Rabu (13/3/2024) dan ditandatangani Camat Bandar Negeri Suoh Mandala Harto, Camat Suoh Davet Jakson, Kabid Wil II TNBBS San Andre J, Koramil Baru Brak Kapten Inf Suroto, Kapolsek Suoh Iptu I Edward Panjaitan, dan Kepala BKSDA Bengkulu Yulizar.

"Iya, suratnya itu dibuat setelah kemarin harimau kembali menyerang warga atas nama Samanan (41), tapi alhamdulillah korban selamat," ujar Camat Suoh, Davet Jakson dikonfirmasi, Jumat (15/3/2024).

Dalam surat imbauan berisi 9 poin tersebut, masyarakat setempat diminta menghindari aktivitas sendiri di kebun dan jika terpaksa diusahakan untuk berkelompok minimal 6 orang. Kemudian hindari keluar dan beraktivitas pada jam-jam agresisivitas harimau yaitu mukai pukul 15.00 sampai 10:00 WIB.

Kemudian jika bertemu dengan harimau, jangan membelakangi dan jika memungkinkan memakai topi terbalik atau topi menghadap ke belakang.

Masih dalam poin imbauan lainnya, disebutkan populasi keberadaan harimau di TNBBS masih ada dan memang populasi asli bukan hasil pelepasan liaran baru. Lalu pada Kamis 21 Februari 2024, tim Satgas Gabungan telah memasang perangkap untuk menangkap harimau liar meresahkan.

Sehingga sampai dengan harimau tersebut tertangkap dan akan dilanjutkan dengan langkah-langkah selanjutnya. Lebih lanjut apabila terjadi konflik manusia dengan harimau, maka masyarakat wajib membela.

Diimbau kepada masyarakat untuk tidak pergi ke kebun yang terdampak konflik harimau (wilayah TNBBS) selama proses penangkapan harimau di mulai 13 Maret - 20 Maret 2024.

Surat imbauan juga menyebutkan, mulai 13 Maret 2024 sedang dilakukan proses penangkapan dan pengejaran oleh Satgas Konflik Satwa dibantu pawang harimau dari Ciamis Jawa Barat dan penembakan bius oleh Tim Taman Safari Indonesia.

Oleh karenanya, diimbau kembali kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas selama proses pengejaran dan penangkapan harimau, dengan tidak adanya aktifitas masyarakat di zona pergerakan harimau akan membantu untuk memudahkan proses penangkapan harimau.

Share this post