Tribratanews.lampung.polri.go.id - Seorang pemuda berinisial AP (22), berprofesi wiraswasta, warga Jalan V, Kelurahan Ujung Gunung Ilir, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang, ditangkap petugas dari Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres setempat.
Pemuda tersebut ditangkap hari Sabtu (16/10/2021), pukul 21.00 WIB, di sebuah warung di pinggir Jalan V, Kelurahan Ujung Gunung Ilir, karena nyambi sebagai bandar narkotika.
"Sabtu malam petugas kami berhasil menangkap seorang pemuda yang nyambi menjadi bandar narkotika jenis sabu saat sedang berada di sebuah warung di pinggir Jalan V, Kelurahan Ujung Gunung Ilir," ujar Kasatres Narkoba, AKP Anton Saputra, SH, MH, mewakili Kapolres Tulang Bawang, AKBP Hujra Soumena, SIK, MH, Kamis (21/10/2021).
Lanjut AKP Anton, dari tangan bandar narkotika ini petugas berhasil menyita barang bukti (BB) berupa satu bungkus plastik klip berisi narkotika jenis sabu dengan berat bruto 0,09 gram, tabung kaca pyrex, dua buah pipet yang ujungnya runcing (sendok sabu), alat hisap sabu (bong), dua buah plastik yang berisi beberapa bungkus plastik klip kosong, kantong kain warna hitam, beberapa lembar kertas bukti transfer, dompet berwarna hitam, dan uang tunai sebanyak Rp 780 ribu.
Kasat menjelaskan, keberhasilan petugasnya dalam menangkap seorang pemuda yang nyambi jadi bandar narkotika jenis sabu ini merupakan hasil penyelidikan di wilayah Kecamatan Menggala. Informasi yang didapat bahwa di sebuah warung yang berada di pinggir Jalan V, Kelurahan Ujung Gunung Ilir, sering dijadikan tempat transaksi narkotika.
"Saat petugas kami tiba di tempat tersebut, ada seorang pemuda dengan gerak gerik yang mencurigakan. Lalu dilakukan penggeledahan dan ditemukan BB berupa narkotika jenis sabu, bong, pyrex, plastik klip kosong, dan uang tunai," jelas AKP Anton.
Saat ini pemuda yang nyambi jadi bandar narkotika tersebut masih dilakukan pemeriksaan secara intensif di Mapolres Tulang Bawang dan akan dikenakan Pasal 114 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 1 miliar dan paling banyak Rp 10 miliar. (*)