Wajib Kamu Ketahui Tentang Alat Kontrasepsi

10/08/2024 16:20:00 WIB 1.247

tribratanews.lampung.polri.go.id. Alat kontrasepsi umumnya bisa kamu gunakan untuk pencegahan kehamilan yang tidak kamu inginkan atau tidak memungkinkan, misalnya saat kondisi tubuh wanita tidak memungkinkan untuk hamil.

Secara umum, kehamilan bisa terjadi saat ada pertemuan antara sperma dari pria dengan sel telur yang ada di rahim wanita. Alat kontrasepsi pun bisa mencegah hal tersebut.

Penggunaan alat ini juga bertujuan untuk menghentikan produksi sel telur serta menghentikan penggabungan sel sperma dan sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim.

Selain itu, ada juga jenis kontrasepsi yang juga bermanfaat untuk mencegah penularan penyakit seksual, contohnya kondom.

Kapan Alat Kontrasepsi Digunakan?

Secara umum, alat ini bisa kamu gunakan untuk mencegah kehamilan atau mencegah penularan penyakit seksual. Alat ini perlu kamu gunakan sebelum hubungan intim dengan pasangan.

Ada macam-macam kb yang tersedia, sehingga cara penggunaannya pun akan berbeda-beda pula.

Selain cara penggunaan yang berbeda, jenis alat ini juga umumnya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Jenis-jenis Alat Kontrasepsi
Ada banyak jenis kb yang bisa kamu pilih. Sebelum menentukan pilihan, pastikan untuk selalu berdiskusi terlebih dahulu dengan pasangan.

Selain itu, penting untuk mengetahui macam-macam kb untuk menyesuaikannya dengan keinginan dan kebutuhan.

Berikut ini beberapa jenis kontrasepsi yang perlu kamu ketahui:

1. Kontrasepsi alami

Cara ini bisa kamu lakukan dengan menghitung masa subur wanita secara manual melalui perhitungan siklus menstruasi.

Metode ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan suhu tubuh, perubahan pada cairan vagina, hingga menghitung menggunakan kalender.

2. Pil KB

Ini menjadi kontrasepsi yang paling banyak orang gunakan. Pil ini mengandung hormon estrogen dan progesteron yang berfungsi untuk mencegah terjadinya ovulasi.

Ada dua jenis yang bisa kamu temui, yaitu pil KB kombinasi dan pil yang hanya mengandung progesteron.

Bahkan ada juga pil darurat yang bisa kamu konsumsi untuk cegah kehamilan.

3. Kondom pria

Ini adalah alat yang perlu kamu pasang pada alat kelamin pria untuk mencegah masuknya sperma ke dalam vagina ketika sedang berhubungan intim.

Kelebihan dari kondom adalah harganya yang terjangkau, memberikan perlindungan dari bahaya penularan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), dan sangat mudah untuk kamu dapatkan.

Namun, kondom hanya bersifat sekali pakai.

4. Suntik

Kontrasepsi berupa suntik terbagi menjadi dua jenis, yaitu KB suntik yang memiliki jangka waktu tiga bulan untuk mencegah terjadinya kehamilan, dan KB suntik yang hanya bisa bertahan selama satu bulan.

Metode ini disinyalir lebih efektif dibandingkan dengan mengonsumsi pil KB. Akan tetapi, harganya relatif mahal dan tidak memberikan perlindungan maksimal terhadap penyakit menular seksual.

5. Implan

Implan memiliki bentuk dan seukuran batang korek api dan bisa kamu masukkan ke bagian bawah kulit, biasanya pada lengan bagian atas.

KB implan akan mengeluarkan hormon progestin secara perlahan, dan bisa mencegah terjadinya kehamilan hingga tiga tahun.

Sama halnya dengan suntik, KB implan terbilang mahal dan memiliki beberapa efek samping, seperti menstruasi tidak teratur, pembengkakan dan memar pada area kulit yang terpasang, dan tidak efektif untuk mencegah penularan IMS.

6. IUD

IUD merupakan singkatan dari intrauterine device, memiliki bentuk seperti huruf T.

Alat KB ini bisa kamu pasang pada rahim untuk menghalangi sperma dari proses pembuahan.

Secara umum, IUD memiliki dua bentuk utama, yaitu IUD yang terbuat dari tembaga, misalnya ParaGard yang memiliki ketahanan hingga 10 tahun, dan IUD yang memiliki kandungan hormon, seperti Mirena yang harus diperbarui setiap lima tahun.

7. Kondom wanita

Kondom wanita merupakan kontrasepsi berupa plastik yang bisa kamu pasang menyelubungi vagina.

Di bagian ujungnya terdapat cincin plastik yang berperan untuk menyesuaikan posisi alat kelamin pria ketika berhubungan.

Sama halnya dengan kondom pria, kondom wanita juga memberikan perlindungan dari IMS, tetapi kurang efektif dibandingkan dengan kondom pria.

8. Vaginal ring

Vaginal ring merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon, mirip dengan pil KB. Ia secara perlahan melepaskan hormon yang bergerak dari vagina ke dalam aliran darah.

Penggunaan vaginal ring dapat mencegah kehamilan dengan mencegah ovarium melepaskan sel telur setiap bulan.

Setidaknya, vaginal ring memiliki efektivitas sebesar 90 persen jika kamu gunakan dengan benar.

Namun, jika kamu sedang menyusui, maka vaginal ring tidak dapat digunakan sampai bayi berusia enam minggu.

Selain itu, setelah bayi lahir, vaginal ring umumnya tidak dokter anjurkan sampai bayi berusia 3-6 minggu.

9. Sterilisasi

Ini adalah metode kontrasepsi permanen. Biasanya metode ini menjadi pilihan jika pasangan suami-istri sudah tidak memiliki rencana untuk hamil lagi.

Contoh sterilisasi pada wanita yaitu ligasi tuba, sedangkan pada pria yaitu vasektomi.

10. Spermisida

Benda ini berbentuk jeli, krim, membran, atau busa yang mengandung bahan kimia untuk membunuh sperma.

Spermisida bisa kamu gunakan di dalam vagina sebelum berhubungan seksual.

Kamu perlu mengaplikasikan spermisida 30 menit sebelum berhubungan intim.

Selain itu, penggunaan spermisida perlu disertai dengan kontrasepsi lain, misalnya kondom. Sebab tingkat kegagalannya cukup besar, yaitu mencapai 29 persen.

Untuk info lebih lanjut, kamu bisa baca di artikel ini: Kenali Penjelasan Tentang Alat Kontrasepsi Spermisida.

11. Diafragma

Jenis alat kontrasepsi ini terbuat dari karet berbentuk kubah. Diafragma diletakan di mulut rahim sebelum kamu dan pasangan berhubungan seksual. Biasanya, penggunaan diafragma disertai dengan spermisida.

12. Cervical cap

Bentuknya mirip dengan diafragma, tapi ukurannya lebih kecil. Diafragma umumnya juga digunakan bersamaan dengan spermisida dan berfungsi menutup jalan sperma masuk ke rahim.

Pemasangan cervical cap harus dilakukan oleh dokter dan harus dilepas saat menstruasi.

13. Koyo ortho evra

Alat kontrasepsi ini tergolong unik, karena bentuknya mirip dengan koyo. Penggunaannya pun hanya dengan menempelkan pada kulit dan kamu ganti setiap seminggu sekali selama 3 minggu.

Efektivitas koyo ortho evra sama seperti KB. Begitu pula dengan cara kerjanya, yaitu dengan melepaskan hormon yang sama yang terdapat pada pil KB.

Itulah macam-macam kb yang perlu kamu ketahui. Pastikan kamu mendiskusikannya dengan dokter dan pasangan untuk memilih jenis kb yang tepat.

Sumber halodoc.com

Share this post