TribrataNewsPolriLampung-Korbinmas Baharkam
Polri menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk 'Model Pemolisian di Era
Pandemik Guna Penanggulangan Persebaran Covid-19 Dalam Rangka Mengawal
Pemulihan Ekonomi Nasional'.
Kadiv
Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan, soal prinsip pemolisian di era
pandemi Covid-19. Diantaranya adalah, hubungan dengan masyrakat yang lebih
personal, proaktif memantau dan melayani masyarakat dengan stakeholder terkait.
"Menjadi
problem solver, membangun komunikasi yang efektif dengan masyarakat, kesetaraan
antara pengembang Polri dan masyarakat, akuntabilitas, menjalin kemitraan yang
baik antara Polri dengan stakholder dan masyarakat, transparansi informasi yang
akurat sebagai hoax-buster, partisipasi Polri dan nasyarakat dalam
penanggulangan Covid-19," kata Argo dalam keterangan tertulisnya, Jakarta,
Jumat (23/7/2021).
Tak
hanya itu, Argo menyebut dalam penerapan PPKM Level 4 dewasa ini polisi harus
memastikan perekonomian masyarakat harus tetap berjalan sesuai dengan protokol
kesehatan.
"Tugas
polisi memastikan bahwa segala ketentuan selama PPKM 4 ini dipatuhi sesuai
regulasi, tetapi tidak selalu bersikap koersif. Tidak boleh mematikan ekonomi
tetapi memastikan transaksi antar masyarakat dipastikan sudah sesuai prosedur
kesehatan," ujar Argo.
Argo
menekankan, polisi perlu memahami perannya sebagai frontliner yang merespon
secara pertama keadaan darurat dan secara sadar perlu mengadopsi manajemen
bencana-termasuk pengurangan risiko bencana-sebagai salah satu solusi. Selain
itu, kata Argo, kondisi pertumbuhan ekonomi sampai saat ini cenderung flutuatif
namun masih menunjukkan trend naik.
"PPKM
adalah aspek logis untuk menekan laju persebaran Covid-19. Dengan ditunjang
oleh vaksinasi untuk menambah sistem immune. Data vaksinasi menunjukkan bahwa
mesikpun belum maksimal tapi mengalami trend kenaikan jumlah vaksinasi,"
ucap Argo.
Adapun
peran Polri dalam membantu Pemerintah untuk menanggulangi Covid-19, menurut
Argo, dengan melakukan sosialisasi dan edukasi prokes 5M, dstribusi bantuan
sosial dan pembagian masker, operasi yustisi disiplin prokes.
Lalu,
pelaksanaan 3T, penyekatan PPKM, penegakan hukum, mendukung vaksinasi Covid-19,
pendampingan.
Dikesempatan
yang sama, Guru Besar Psikologi Sosial FPSI UI Hamdi Muluk menyebut, peran
Polri dengan paradigma baru di masa Pandemi ini adalah pemolisian komunitas
yang faktor keberhasilannya antara lain, dukungan dan komitmen Polri,
mengurangi budaya power oriented, adanya servant leadership, tasa percaya
masyarakat, community Skill, assessment, communication, networking dan omitmen
afektif dari anggota Babinkamtibmas.
"Edukasi
Masyarakat di level Mikro
Karena
fokus penanganan covid berada unit mikro, desa/kel, RT/RW maka Bhabinkamtibmas
harus punya jejaring komunikasi di komunitas. Membuat pola jejaring komunikasi
san kolaborasi dengan stakeholder lain sampai ke tingkat RT," ujarnya.
Sedangkan,
Dosen Sosiologi UNJ Robertus Robert mengatakan, pandemi ini dapat dilewati
dengan 4 hal, yaitu leadership berperan penting dalam ambil kebijakan
penanggulangan Pandemi, otoritas medis yang kuat memprioritas pendekatan
saintifik.
Lalu,
partisipasi masyarakat menjadi penting untuk menjaga efektivitas kebijakan
Pemerintah. Partisipasi masyarakat terbangun berdasarkan Trust, kemampuan
membangun kerjasama internasional, karena pandemi ini bersifat global, maka
kerjasama internasional harus dibangun.
"Polisi
perlu memahami perannya sebagai frontliner yang merespon pertama keadaan
darurat. Polisi perlu mengadopsi manajemen bencana, termasuk pengurangan risiko
bencana sebagai salah satu solusi. Di era pandemi Polisi perlu menerapkan soft
skill melalui komunikasi dan koordinasi yang efektif," ucapnya.
Ekonom
Direktur SKSG UI, Athor Subroto menjelaskan, Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
dari Pandemi maka yang harus diupayakan adalah suku bunga acuan dijaga agar
tetap rendah, diharapkan bisa lebih ditekan turun untuk menjaga investasi.
"Pengendalian
Pandemi, berdamai dengan situasi, peningkatan kapasitas RS, hal ini paling
urgent untuk peningkatan Bed dan Oxygen, percepatan vaksinasi atau Herd
Immunity," tuturnya.
PPKM
bisa dilonggarkan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi diantaranya,
Stimulus Fiskal (Insentif Pajak), Cast Transfer (Bantuan Tunai), In Kind
Transfer (Bansos) dan Pembangunan Infrastrukutur
Disisi
lain, Epidemiolog dan Ahli Kesehatan Masyarakat Universitas of Derby, Inggris
Dono Widiatmoko menyatakan, virus Covid-19 ini tidak akan hilang tapi belajar dari sejarah pandemi, Evolusi tetap
akan terjadi. Namun sampai saat ini memang belum tahu kemana covid-19 akan bermutasi.
"Vaksinasi
penting untuk melatih tubuh kita terhadap virus yang akan masuk ke tubuh kita.
Ini mencegah kondisi dampak yang lebih buruk dan mengurangi resiko kematian
setelah terpapar Virus Covid-19. PPKM adalah aspek logis untuk menekan laju
persebaran Covid-19. Garda terdepan dalam penanggulangan pandemi Covid-19
adalah pencegahan yg merupakan tugas penting Polri," tutupnya.